Minggu, 13 Agustus 2017

Kuhisap Toket Adik Iparku Yang Seksi di Losmen

Prediksi Bola Saya masih tetap ingat pada saat itu, saya mengantarkan adik iparku ikuti test di satu perusahaan di Surabaya. Ketika adik iparku sebut saja Novi masuk ruang test di perusahaan itu, saya dengan setia menanti di ruangan lobi perusahaan itu. Satu 1/2 jam telah saya menanti selesainya Novi kerjakan test itu sampai jam tunjukkan jam 11 siang, Novi mulai keluar dari ruang serta menuju lobi. Saya bertanya apakah Novi dapat menjawab semuanya pertanyaan, dia menjawab, “Bisa Mas.. ”

“Kalau demikian mari kita pulang” pintaku. “E.. sebelumnya pulang kita makan dahulu, anda kan lapar Novi. ” Lalu Novi menggangguk. Sesudah sebagian waktu Novi terasa tubuhnya agak lemas, dia katakan, “Mas mungkin saja saya masuk angin nich, habis saya kecapekan belajar sich barusan malam. ” Saya bingung mesti melakukan perbuatan apa, lalu saya bertanya umumnya diapakan atau minum obat apa, lalu dia katakan, “Biasanya dikerokin Mas.. ” “Wah.. bagaimana yach.. ” kataku. “Oke bila demikian saat ini kita mencari losmen yach untuk ngerokin anda.. ” Novi cuma mengangguk saja.

Lalu saya serta Novi mencari losmen sembari beli minyak kayu putih untuk kerokan. Kebetulan ada losmen simpel, tersebut yang kupilih. Sesudah pesan kamar, saya serta Novi masuk ke kamar 11 di ruangan atas. “Terus bagaimana langkah Mas untuk ngerokin anda Nov”, tanyaku. Tanpa ada malu-malu dia lalu tiduran di kasur, sebab si Novi telah menganggapku seperti kakak kandungnya. Saya juga selekasnya menghampirinya. “Sini dong, Mas kerokin.. ” Serta astaga si Novi buka pakaiannya, yang terlihat BH-nya saja, terang terlihat putih serta payudaranya padat diisi. Lalu si Novi tengkurap serta saya mulai untuk menggosokannya minyak kayu puih ke punggungnya serta mulai mengeroki punggungnya.

Cuma sebagian kerokan saja.. Novi katakan, “Entar Mas.. BH-ku saya terlepas sekalian yach.. entar mengganggu Mas ngerokin saya. ” Serta saya terbelalak.. begitu besar payudaranya serta putingnya masih tetap memerah, sebab dia kan masih tetap perawan. Tanpa ada malu-malu saya teruskan untuk mengeroki punggungnya. Sesudah usai semuanya saya katakan, “Sudah Nov.. telah usai. ” Tanpa ada kusadari Novi membalikkan tubuhnya dengan kemampuanng. “Sekarang sisi dadaku Mas tolong dikerik sekalian. ” Saya suka bukanlah main. Terang buah dadanya yang ranum padat itu tersentuh tanganku. Saya berulang-kali berkata, “Maaf Dik yach.. saya tidak berniat kok.. ” “Nggak apa-apa Mas.. lanjutkan saja. ”

Nyaris usai kerokan dadanya, saya telah kehabisan akal sehatku. Saya pegang payudaranya, saya elus-elus. Si Novi cuma diam serta pejamkan matanya.. lalu saya ciumi buah dadanya serta kumainkan pentilnya. Novi mendesis, “Mas.. Mas.. ahh.., ah ah ahh.. ” Selalu saya kulum putingnya, tanganku juga tidak mau ketinggal bergerilnya di vaginanya. Pertama dia mengibaskan tanganku dia katakan, “Jangan Mas.. janganlah Mas.. ” Namun saya tidak perduli.. selalu saja saya masukan tanganku ke CD-nya, nyatanya vaginanya telah basah sekali. Lalu tanpa ada diperintah oleh Novi saya buka rok serta CD-nya, dia cuma pejamkan matanya serta berkata perlahan, “Yach Mas.. ” Saat ini Novi telah telanjang bulat tidak gunakan apa-apa sekali lagi, wah.. putih mulus, bulunya masih tetap tidak sering maklum dia baru usia 20 th. tamat SMA. Lalu saya mulai menciumi vaginanya yang basah serta menjilati vaginanya hingga saya mainkan kelentitnya, dia mengerang keenakan, “Mas.. ahh.. uaa.. uaa.. Mas.. ”

Serta mendesis-desis kegirangan, tangan Novi telah gatal menginginkan pegang penisku saja. Lalu saya berdiri, kubuka pakaian serta celanaku lalu segera saja Novi memegang penisku serta mengocok penisku. Saya suruh dia untuk mengulum, dia tidak mau, “Nggak Mas jijik.. tuch, tidak ah.. Novi tidak mau. ” Lalu kupegang serta kuarahkan penisku ke mulutnya. “Jilatin saja cobalah.. ” pintaku. Lalu Novi menjilati penisku, makin lama dia ingin untuk mengulum penisku, namun cocok pertama dia kulum penisku, dia ingin muntah “Huk.. huk.. saya ingin muntah Mas, habis penisnya besar serta panjang.. tidak muat tuch mulutku. ” tuturnya. “Isep sekali lagi saja Nov.. ” Lalu dia mulai mengulum sekali lagi serta saya menggerayangi vaginanya yang basah. Lalu saya rentangkan tubuh Novi Agen Casino.

Rasa-rasanya penisku telah tidak tahan menginginkan merenggut keperawanan Novi. “Novi.. Mas masukan yah.. penis Mas ke vaginamu”, kataku. Novi katakan, “Jangan Mas.. saya kan masih tetap perawan. ” tuturnya. Saya turuti saja kemauannya, saya tidurin dia serta kugesek-gesekkan penisku ke vaginanya. Dia rasakan ada benda tumpul melekat di vaginanya, “Mas.. Mas.. janganlah.. ” Saya tidak perduli, selalu kugesekkan penisku ke vaginanya, makin lama saya berusaha untuk memasukkan penisku ke vaginanya. Slep.. Novi menjerit, “Ahk.. Mas.. janganlah.. ”

Saya tetaplah saja melanjutkan semakin kusodok serta slep.. bles.. Novi menggeliat-geliat serta meringis menahan sakitnya, “Mas.. Mas.. sakit tuch.. Mas.. janganlah.. ” Lantas Novi menangis, “Mas.. janganlah dong.. ” Saya telah tidak memedulikan sekali lagi, telah telanjur masuk penisku itu Agen Bola Casino.

Lalu saya mulai menggerakkan penisku maju mundur. “Ah.. Mas.. ah.. Mas.. ” Rupanya Novi telah rasakan nikmat serta meringis-ringis kesenangan. “Mas.. ” Saya selalu dengan cepatnya menggenjot penisku maju mundur. “Mas.. Mas.. ” Serta saya rasakan vagina Novi keluarkan cairan. Rupanya dia telah klimaks, namun saya belum juga. Saya percepat genjotanku. “Terus Mas.. selalu Mas.. lebih cepat sekali lagi.. ” pinta Novi. Tidak lama saya rasakan penisku nyaris keluarkan mani, saya cabut penisku (takut hamil sich) serta saya suruh untuk Novi menghisapnya. Novi mengulum sekali lagi serta selalu mengulum ke atas ke bawah. “Hem.. hem.. nikmat.. Mas.. ” Saya katakan, “Terus Nov.. saya ingin keluar nich.. ” Novi percepat kulumnya serta.. cret.. cret.. maniku muncrat ke mulut Novi. Novi selekasnya mencabut penisku dari mulutnya serta maniku menyemprot ke pipi serta rambutnya. “Ah.. ah.. Novi.. maafkan Mas.. yach.. saya khilaf Nov.. maaf.. yach! ” “Nggak apa-apa Mas.. semua telah telanjur kok Mas.. ” Lalu Novi bertumpu di pangkuanku. Kuciumi sekali lagi Novi dengan penuh yang paling disayangi sampai pada akhirnya saya serta Novi pulang serta kemudian saya juga masih tetap menanam cinta diam-diam dengan Novi bila istriku cocok tak ada dirumah.

Nikmatnya Jepitan Susu Montok Lydia Yang Nakal

Agen Bola Ibcbet Lega rasa-rasanya saya lihat pagar tempat tinggal kosku sesudah terjerat dalam kemacetan jalan dari kampusku. Kulirik arlojiku yang tunjukkan jam 21. 05 yang bermakna saya sudah menggunakan saat satu jam terjerat dalam arus lalu-lintas Jakarta yang demikian mengerikan.
Sesudah memarkir mobilku, bergegas saya menuju ke kamarku serta lalu segera menghempaskan badan penatku ke ranjang tanpa ada pernah sekali lagi tutup pintu kamar. Barusan mataku tertutup, mendadak saja saya dikagetkan oleh ketukan pada pintu kamarku yang dibarengi dengan teriakan nyaring dari nada yang sangatlah saya kenal.

“Ko, loe baru pulang yah? ” gelegar nada Voni memaksa mataku untuk memandang asal nada itu.
“iya, memangnya ada apa sich teriak-teriak? ” jawabku sewot sembari mengucek mataku.

“Ini gue ingin kenalin sepupu gue yang baru tiba dari Bandung” jawabnya sembari tangan kirinya menarik tangan seseorang cewek masuk ke kamarku.

Kuperhatikan cewek yang dimaksud Voni jadi sepupunya itu, sembari tersenyum saya menyodorkan tangan kananku kearahnya “Hai, namaku Riko”

“Lydia” jawabnya singkat sembari tersenyum kepadaku.

Sembari membalas senyumannya yang manis itu, mataku merasakan sesosok badan setinggi kurang lebih 165 cm, meskipun dengan perawakan sedikit montok tetapi kulitnya yang putih bersih seolah menutupi sisi itu.

“Riko ini sahabat gue yang seringkali gue ceritain ke kamu” celetuk Voni pada Lydia.
“Oh.. ”

“Nah, saat ini kan loe berdua telah tau nama semasing, lain waktu jika ketemu kan dapat sama-sama menyebut, gue ingin mandi dahulu yah, daag.. ” kata Voni sembari jalan keluar dari kamarku.

Saya menyikapi pengucapan Voni baru saja dengan kembali tersenyum ke Lydia.

“Cantik juga sepupu Voni ini” fikirku dalam hati.
“Lydia ke Jakarta buat berlibur yah? ” tanyaku padanya.
“Iya, soalnya bosen di Bandung melulu” jawabnya.
“Loh, memangnya anda tidak kuliah? ”
“Nggak, setelah SMA saya hanya bantu-bantu Ayah saja, males sich kuliah. ”
“Rencananya berapakah lama di Jakarta? ”
“Yah.. sekitaran 2 minggu deh”
“Riko saya ke kamar Voni dahulu yah, ingin mandi juga ”
“Oke deh”

Sembari tersenyum sekali lagi dia jalan keluar dari kamarku. Saya melihat punggung Lydia yang jalan perlahan ke arah kamar Voni. Kutatap BH hitamnya yang tampak terang dari balik kaos putih ketat yang membaluti badannya yang agak bongsor itu sembari memikirkan dadanya yang montok itu. Sesudah tutup pintu kamarku, kembali kurebahkan badanku ke ranjang serta cuma dalam sekejab saja saya telah terlelap Agen Ibcbet.

“Ko, bangun dong”

Saya buka kembali mataku serta memperoleh Voni yang tengah duduk di pinggir ranjangku sembari menggoyangkan lututku.

“Ada apa sich? ” tanyaku dengan suara sewot sesudah untuk ke-2 kalinya dibangunkan.
“Kok sebagian geram sich, telah bagus gue bangunin. Simak telah jam berapakah masih tetap belom mandi! ”

Saya melihat ke arah jam dindingku sesaat.

“Jam 11, memang mengapa jika gue belum juga mandi? ”
“Kan loe janji ingin ngetikin pekerjaan gue kemaren”
“Aduh Voni.. kan dapat besok.. ”
“Nggak dapat, kan kumpulnya besok pagi-pagi”

Saya bergegas bangun serta ambil perlengkapan mandiku tanpa ada mempedulikan ocehan yang selalu keluar dari mulut Voni.

“Ya telah, gue mandi dahulu, loe nyalain tuch computer! ”

Tulisan di monitor komputerku kelihatannya mulai kabur di mataku.

“Gila, telah jam 1, pekerjaan sialan ini belum juga usai juga” gerutuku dalam hati.
“Tok.. Tok.. Tok.. ” bunyi pintu kamarku diketok dari luar.
“Masuk! ” teriakku tanpa ada melihat ke arah sumber nada.

Terdengar nada pintu yang di buka serta lalu ditutup sekali lagi dengan keras hingga membuatku pada akhirnya melihat juga. Kaget juga saat kudapati nyatanya yang masuk yaitu Lydia.

“Eh maaf, tutupnya sangat keras” sembari tersenyum malu dia buka pembicaraan.
“Loh, kok belum juga tidur? ” dengan heran saya memandangnya sekali lagi.
“Iya nih, tidak tau mengapa tidak dapat tidur”
“Voni mana? ” tanyaku sekali lagi.
“Dari barusan telah tidur kok”
“Gue dengar dari dia tuturnya elo sekali lagi buatin tugasnya yah? ”
“Iya nih, namun belum juga usai, sedikit sekali lagi sih”

“Emang ngetikin apaan sich? ” sembari ajukan pertanyaan dia mendekatiku serta berdiri pas selain kursiku.

Saya tidak menjawabnya karna mengerti badannya yang dekat sekali dengan mukaku serta tempatku yang duduk di kursi buat kepalaku ada pas di samping dadanya. Dengan melihatkan kepalaku sedikit ke kiri, saya bisa lihat lengannya yang mulus karna dia cuma menggunakan pakaian tidur jenis tanpa ada lengan. Pada saat dia mengangkat tangannya untuk membereskan rambutnya, saya bisa lihat juga sedikit sisi dari BHnya yang saat ini berwarna krem muda  Bandar Liga.

“Busyet.. loe harum sangat, pakai minyak wangi apa nih? ”
“Bukan minyak wangi, lotion gue kali”
“Lotion apaan, buat terangsang nih” candaku.
“Body Shop White Musk, kok buat terangsang sich? ” tanyanya sembari tersenyum kecil.
“Iya nih beneran, terangsang gue nih jadinya”
“Masa sich? bermakna saat ini telah terangsang dong”

Agak terperanjat juga saya mendengar pertanyaan itu.

“Jangan-jangan dia sekali lagi memancing gue nih.. ” fikirku dalam hati.
“Emangnya loe tidak takut jika gue terangsang sama elo? ” tanyaku iseng.

“Nggak, memangnya loe jika terangsang sama gue juga berani ngapain? ”
“Gue cium loe ntar” kataku membulatkan tekad.
Tanpa ada kusangka dia mengambil langkah dari samping kiri ke arah depanku hingga ada di tengahnya kursi tempat saya duduk dengan meja komputerku.

“Beneran berani cium gue? ” tanyanya dengan senyum nakal di bibirnya yang mungil.
“Wah peluang nih” fikirku sekali lagi.

Saya bangkit berdiri dari dudukku sembari mendorong kursiku sedikit ke belakang hingga saat ini saya berdiri persis dihadapannya.

Sembari mendekatkan mukaku ke berwajah saya ajukan pertanyaan ” Bener nih tidak geram jika gue cium? ”

Dia cuma tersenyum saja tanpa ada menjawab pertanyaanku.

Tanpa ada fikir panjang sekali lagi saya selekasnya mencium lembut bibirnya. Lydia pejamkan matanya saat terima ciumanku. Kumainkan ujung lidahku perlahan dalam mulutnya untuk mencari lidahnya yang selekasnya bertaut serta sama-sama memutar saat berjumpa. Sentuhan erotis yang kudapat buat saya makin bergairah serta segera menghujani bibir lembut itu dengan lidahku.

Sembari selalu menjajah bibirnya saya membimbing perlahan Lydia ke ranjang. Dengan mata masih tetap terpejam dia menurut saat kubaringkan di ranjangku. Erangan halus yang didesahkan olehnya membuatku makin bernafsu serta selekasnya saja lidahku beralih tempat ke sisi leher serta turun ke ruang dadanya.

Sesudah melepaskan pakaiannya, ke-2 tanganku yang kususupkan ke punggungnya repot mencari kaitan BH-nya serta selekasnya saja kulepas demikian saya dapatkan. Dengan satu tarikan saja terlepaslah penutup dadanya serta dua bukit putih mulus dengan pentil pink yang kecil selekasnya terpampang indah didepanku. Kuremas perlahan dua susu montok nya yang besar tetapi sayang tidak demikian kenyal hingga berkesan sedikit lembek.

Puting susu montok nya yang mungil tidak luput dari serangan lidahku. Tiap-tiap saya jilati puting mungil itu, Lydia mendesah perlahan serta itu membuatku makin terangsang saja. Tak tahu bagaimana berita penisku yang sejak dari barusan sudah tegak berdiri tetapi terjepit di antara celanaku serta selangkangannya.

Putingnya yang kecil memanglah sedikit menyusahkan buatku pada saat menyedot bertukaran dari toket kiri ke toket kanannya, tetapi desahan dan beberapa gerakan badannya yang mengisyaratkan dia juga terangsang membuatku tidak tahan untuk selekasnya bergerilya ke perutnya yang sedikit berlemak.

Tetapi saat saya akan melepas celananya, mendadak saja dia menahan tanganku.

“Jangan Riko! ”
“Kenapa? ”
“Jangan sangat jauh. ”
“Wah, masa berhenti beberapa 1/2, nanggung nih.. ”
“Pokoknya tidak boleh” 1/2 berteriak Lydia bangkit serta duduk di ranjang.

Kulihat dua susu montok nya tergantung dengan anggunnya dihadapanku.

“Kasihan ama ini nih, telah berdiri dari barusan, masa diminta bobo sekali lagi? ” tanyaku sembari menunjuk ke arah penisku yang membusung menonjol dari balik celana pendekku.

Tanpa ada kusangka sekali lagi, mendadak saja Lydia meloroti celanaku plus celana dalamku sekalian. Saya cuma diam saat dia lakukan hal tersebut, fikirku mungkin saja saja dia beralih fikiran. Namun nyatanya dia lalu menggenggam penisku serta dengan perlahan mengocok penisku naik turun dengan irama yang teratur. Saya menumpukan badanku pada dinding kamar serta masih tetap dengan tempat jongkok di hadapanku Lydia tersenyum sembari selalu mengocok batang penisku namun makin lama makin cepat.

Nafasku memburu kencang serta jantungku berdegub makin tidak teratur dibuatnya, meskipun saya begitu seringkali masturbasi, namun pengalaman dikocok oleh seseorang cewek yaitu yang pertama bagiku, terlebih ditambah panorama dua susu montok yang turut bergoyang karna pergerakan pemiliknya yang tengah menocok penisku bertukaran dengan tangan kiri serta kanannya.

“Lyd.. ingin keluar nih.. ” lirih kataku sembari pejamkan mata meresapi kesenangan ini.
“Bentar, tahan dahulu Ko.. ”jawabnya sembari melepas kocokannya.
“Loh kok dilepaskan? ” tanyaku kaget.

Tanpa ada menjawab pertanyaanku, Lydia mendekatkan dadanya ke arah penisku serta tanpa ada pernah saya menebak tujuannya, dia menjepit penisku dengan dua susu montok nya yang besar itu. Sensasi mengagumkan saya peroleh dari penisku yang dijepit oleh dua gunung kembar itu membuatku terkesiap menahan napas.

Sebelumnya saya pernah melakukan tindakan apa-apa, dia kembali mengocok penisku yang terjepit di antara dua susu montok nya yang saat ini ditahan dengan memakai ke-2 tangannya. Kesempatan ini semua urat-urat serta sendi-sendi di sekujur badanku juga ikut rasakan kesenangan yang semakin besar dari pada kocokan dengan tangannya barusan.

“Enak tidak Ko? ” tanyanya lirih kepadaku sembari memandang mataku.
“Gila.. enak banget Sayang.. selalu kocok yang kencang.. ”

Tanganku yang masih tetap bebas kugerakkan kearah pahanya yang mulus. Kadang-kadang memutar arah ke sisi belakang untuk rasakan pantatnya yang lembut.

“Ahh.. ohh.. ” desahnya perlahan sembari kembali pejamkan matanya.

Kocokan dan jepitan susu montok nya yang makin keras makin membuatku lupa daratan.

“Lyd.. saya keluar.. ”

Tanpa ada dapat kutahan sekali lagi semprotan lahar panasku yang kental selekasnya menyembur keluar serta membasahi lehernya serta beberapa ruang dadanya. Semua badanku lemas saat itu juga serta cuma dapat bertumpu pada dinding kamar. Saya melihat nanar ke Lydia yang waktu itu bangkit berdiri serta mencari tissue untuk bersihkan sisa spermaku. Saat temukan apa yang di cari, sembari tersenyum sekali lagi dia bertanya

“Kamu seneng nggak”

Saya mengangguk sembari membalas senyumannya.

“Jangan katakan siapapun juga yah, terlebih sama Voni” tuturnya memperingatkanku sembari menggunakan kembali BH serta pakaiannya yang barusan kulempar tak tahu kemana.

“Iyalah.. masa gue bebrapa katakan, kelak anda tidak mau sekali lagi ngocokin gue”

Lydia kembali cuma tersenyum padaku serta sesudah menyisir rambut panjangnya dia juga beranjak menuju pintu.

“Gue bersih-bersih dahulu yah, setelah itu ingin bobo” katanya sebelumnya buka pintu.

“Thanks yah Lyd.. besok ke sini sekali lagi yah” balasku sembari memandang pintu yang lalu ditutup kembali oleh Lydia.

Kubuat Guru Les Piano Terangsang Hingga Berujung Mesum

Bandar Bola Terpercaya saya tinggal ma paklikku, dia adik dari ibuku almarhum. Paklik menolong membiayai sekolahku, oleh karena itu saya tinggal dirumahnya. Mereka adalah pasangan muda, anak mereka baru kelas 5 SD, tengah saya sekolah selevel (bukanlah sekelas lo) lebih tinggi dari sodaraku itu. Sodaraku itu begitu dimanja, anak tunggal juga, hingga apa maunya senantiasa dituruti ortunya. Ya agar saja, bukanlah masalahku kan, lagian itu kan anak mereka jadi mo dimanja kaya apa ya hak ortunya lah. Saya hanya numpang, jadi ya jelaslah ada ketidaksamaan perlakuan. saya dah bersukur banget ada yang mo nyekolahin serta ngasi tumpangan rumah.

Mulai sejak ke-2 ortuku almarhum, hidupku begitu terlunta2 bergantung dari belas kasihan kerabat ortuku. Saya tinggal pindah2 bergantung pada siapa yang ingin menyimpan saya, sekolahku jadi berantakan. Anak beda merampungkan skolah level pertama dalam 6 th., saya baru usai 8 th., ya ngerti kerna yang mo nanggung kontinyu sekolahku tidak ada. Ya ditempuh saja, hingga saat ini saya yang paling tua dikelasku. Tubuhku mungil dengan kulit yg tidak putih, namun kata cowokku saya seksi banget dengan tidak berkulit warna putih. Tokedku juga mungil, seimbang dengan tinggi-berat tubuhku. Cowokku telah mahasiswa, maka dari itu dia yang mengenalkan enaknya ranjang kepadaku, saya jadi ketagihan untuk mereguknya setiap saat kita ketemu.

Lagian cowokku itu pinter banget lakukan tugasnya dalam memuaskan napsuku yang senantiasa berkobar jika saya ada didekatnya. Benar-benar saya begitu nikmati kehangatan dari lelaki itu. Rasakan tangan cowokku meraba raba serta menjilat jilat nonokku, meremasi toketku serta saya meremas remas kontolnya serta melumatnya lantas ngentotlah kita.

Saya dirumah senantiasa gunakan baju seadanya, cuma bercelana yang bener2 pendek. Terkadang saya tidak gunakan cd serta bh, juga bajuku tanpa ada lengan hingga ketekku yang mulus terlihat. Tersebut penyebabnya cowokku katakan saya tu sexy sekali, serta dia senantiasa napsu jika ketemu saya. Memanglah saya bebas di rumah omku, saya tinggal di bagian belakang dari tempat tinggal besar si om, hingga saya mo ngapain juga tidak da yang mengurus. Kamarku tidak kecil2 sangat si, ada kamar mandinya didalem, jadi saya tidak ribet jika mo pipis pa eek. Si om taunya mbayari sekolahku serta penuhi keperluan dasarku. Uang saku saya dikasi juga agar tidak banyak. Jika tidak da kepentingan saya tidak sering ngumpul dirumah besar hingga saya lebi seringkali menyendiri dikamarku. Maka dari itu cowokku bebas saja jika dateng kerumah, anda senantiasa bercakap di kamarku jika tidak kemana2, hingga jelaslah saya senantiasa terangsang sekali jika cowokku mulai aksinya.

sekian hari paling akhir ada seseorang bapak2 Bandar Bola Sbobet, yang teratur dateng kerumah untuk berikan les piano buat sodaraku, hingga jika ada les kedengaran tang ting tung nada piano yang tidak keruan. Namanya, kita sebut saja dengan si om, umurnya 40an, orangnya cakep, rambut ikal, kumis tidak tebal serta tubuhnya atletis, sukai banget saya ngeliatnya. Terkadang dia curi-curi pandang kemulusan pahaku serta ketekku. Saya rasakan bila dia tertarik dengan badanku, akupun suka masih tetap dapat menarik perhatian lelaki laen, karna akhir2 ini cowokku mulai geser kelain hati, mendekati teman sekolahku yang lebih bahenol dari saya. Saya ingin dicumbu si om, dipeluknya serta diraba raba. Seringkali kulihat benjolan celananya kupikir kontolnya tentu lumayan besar, rupanya dia terangsang lihat pahaku serta saya juga turut terangsang bila membayangkannya.

Benar-benar saya kepingin meremas benda menonjol di selangkangannya itu serta kuingin dia meremas remas punyaku, namun bagaimana langkahnya? Lagian tidak senantiasa jika dia ngasi les saya ketemu, karna seperti yang telah saya katakan saya tidak sering kerumah besar jika tidak da kepentingan. Saya miliki inspirasi, mengapa tidak saya pura2 simak sodaraku latihan piano saja, paklikku si tidak keberatan sepanjang saya tidak minta dilesin piano juga. Waktu cocok dia datang kerumah saya cobalah merangsangnya dengan dudukku yang agak seksi sembari kusilangkan kakiku hingga celanaku semakin tertarik ke atas serta pahaku yang putih mulus semakin banyak terlihat. Terkadang kubuka sedikit kakiku hingga cdku terlihat, dia meliriknya serta nikmati kemulusan pahaku. Kulihat benjolan celananya semakin menonjol rupanya dia terangsang juga. akupun dalam hati suka juga dia tertarik lihat kemulusan badanku namun dia tidak berani bereaksi setelah itu atau dia mungkin saja sungkan serta tidak berani takut saya tidak ingin. Ya kerna tidak ada reaksi terkecuali celananya di bagian selangkangan yang menggembung, saya ya diem saja, rasa-rasanya usahaku menarik perhatian si om dah maksimum, namun dirinya adem2 saja, ya telah.


Satu sore dia datang ke tempat tinggal. Walau sebenarnya paklik sekeluarga tengah keluar kota, pastinya sodaraku ya turut ortunya lah. Saya menyambutnya di rumah besar, karna pembantu katakan si om dateng cari saya. “Kok dateng om, kan sekali lagi pada keluar kota, mangnya om tidak tau ya”. “Tau kok”. “Kok dateng juga, mangnya mo ngasi les gratis buat Inez”. “Mau di lesin juga toh”. “Gak kok om, becanda, siapa yang mo bayarin? ”. “Buat abege secantik anda gratis deh”. “Gak enak ma paklik nanti om”. “Ya saat ini ja saya ajarin anda maen piano, kan tidak da orang dirumah”. “Cuma sekali diajarin mana dapat om, tu sodaraku yang dah demikian lama om lesin ja masi tang ting tong tidak keruanan”. “Ya anak segitu kan bosenan, awalannya ja menggebu, saat ini ya bagaimana jika dia tidak mo latihan ndiri di rumah, ya tidak da kemajuannya”. “Om dah katakan ke paklik”. “Dah bolak balik, namun ya gitu tidak da folo ap nya, paling jika sesinya setelah ya udahan lesnya, walau sebenarnya dah beli pano mahal2 gini”. “Piano kaya gini mahal ya om”. “Ya lumayanlah, ingin tidak diajarin, sini duduk samping aku”. Dia menarik tangaku untuk duduk disampingnya. Bangku untuk maen piano memanglah tidak besar hingga saya duduk merapat ke dia. Saat kulirik, dia sekali lagi memelototi pahaku dari dekat, terdengar napasnya memburu, saya juga makin suka saja. Pura-pura saya menggaruk pahaku serta selangkanganku agar dia semakin terangsang. “Napa, banyak nyamuk ya”. “Gak kok”. “Tu garuk2, diselangkangan lagi”. “Gatel saja, alergi ma om kali”, jawabku becanda. “Wah jika alergi kudu saya yang ngegarukin, agar alerginya ilang”. “Katanya mo ngajarin piano, kok saat ini mo ngegarukin Inez”. “abis anda sexy banget si, walau sebenarnya masi usia abege banget ya”. “mangnya napa jika Inez sexy? ” “Ya saya napsu lah”. Wah kliatan aslinya saat ini dia, rupanya dia sungkan ma paklik maka dari itu sok cuek. Saya ngerti napa kok dia dateng sore hari ini, berniat ingin ngegelutin saya kayanya, hihi geer ya Bandar Bola.

Mendadak tanganku dipegangnya serta diajaknya saya duduk disofa, saya diminta duduk di samping nya, tanganku masih tetap dipegangnya telapak tanganku diremasnya. Tangannya mulai meraba lenganku serta mengelus elusnya, enganku dielusnya naik ke atas hingga belahan ketekku serta mulai diciumnya pundakku. Saya terdiem merasakan, elusannya semakin nikmat kurasakan serta terangsang saya dibuatnya. Karna saya diem, dia semakin berani, dia mulai mencium belakang ketekku serta dia cobalah mengangkat tanganku agar dia bisa mencium ketekku. ”oh oh geli om, jangan”, desahku kegelian. dia tetaplah memaksa mengangkat tanganku lantas ketekku diciumnya dibenamkannya hidungnya dalam-dalam sembari hirup aroma ketekku. ”Nez, harum lo ketekmu serta mulus sekali lagi, saya suka sama ketekmu”, rayunya sedang saya kegelian serta terangsang, enak juga ketekku diciumnya.

Dia tidak puas-puasnya selalu mencium ketekku. ”sudah dari awal ketemu anda saya ingin rasakan ketekmu, saya terangsang bila tengah saksikan ketekmu” tuturnya sekali lagi. Dia mulai meraba raba toketku yang tidak gunakan bh serta diciumnya leherku pipiku selalu kebelahan dadaku, saya menggelinjang nikmat serta menahan geli. Selalu dia mencium toketku yang masih tetap terbungkus pakaian, lantas tangannya lewat bawah bajuku mulai masuk ke arah toketku serta dia meremasnya segera, diremasnya semakin kuat serta saya terasa kesakitan. “Jangan keras2 dong om, atit”, desahku manja. “Abis saya gemes ngeremes toket kamu”.

“Kan kecil om”. “Tapi proporsionallah ma tubuh anda yang imut ngegemesin”. “Tapi napsuin kan…” “Banget”. ”Aahh…om om geli saya, sudah…sudah…geli om! ” desahku mengerang nikmat. Mendengar eranganku dia semakin bernapsu meremas toketku kiri serta kanan. Napasnya semakin memburu serta dia mencium pipiku. Diciumnya selalu pipiku serta saya semakin pasrah saja, bibirku mulai dikecupnya serta dilumatnya. saya juga tidak tahan membalasnya. Lidahku dilumatnya. Tanganku merangkul erat di belakang kepalanya. Saya serta dia semakin napsu sembari satu tangannya meraba raba paha sisi dalam nyaris dekat selangkangan serta cdku. “Kamu dah pinter banget ciuman Nez, latihan ma cowok anda ya”. “He eh”, hanya itu yang keluar dari mulutku, napsu mulai kuasai saya, lagian dah lama saya tidak merasakan kesenangan ini mulai sejak cowokku geser kelaen hari, ya cowokku tidak mo sekali lagi ma saya ya suka2 dialah, saya tidak maksain dia tetep ma saya.

“slangkangan anda napsuin deh Nez, saya jilat ya”. Saya kebelet pipis rasa-rasanya. ”om Inez pipis dahulu, kebelet banget nih! ”. Di kamar mandi kulihat cdku telah banyak cairan nikmatku, nonokku kusabuni hingga bersih agar kelak bila di cium wangi baunya. Saya juga tidak gunakan cd sekali lagi. Cd kukantongin ja. Ganti dia saat ini ingin pipis. Saat dia kembali pada sofa, saya diminta duduk di pangkuannya serta tanganku diminta merangkul pundaknya karna dia ingin mencium ketekku. Merasa kontolnya tegang serta hangat tertekan bokongku, enak juga dipangku, merasa kontolnya berdenyut dibawah nonokku. ketekku diciumnya serta dibenamkannya hidungnya dalam-dalam sembari hirup aroma ketekku yang harum. Dia benar-benar nikmati kelembutan serta harumnya ketekku. “Ketek anda lembut serta merangsang sekali deh”. . Saya juga nikmati rangsangan ini serta suka ketekku di cium ciumnya sembari tangannya mulai meraba raba selangkanganku sekali lagi, nyelip ke balik celpenku serta menyentuh pinggir nonokku yang telah tidak ber cd. “Kamu dah napsu banget ya Nez, sampai cd anda lepasin, agar mudah saya kilik2 ya”. Saya tersipu mendengarnya. Perasaan geli bercampur nikmat saat selangkanganku dielus elusnya dengan lembut. kubuka kakiku agar dia dapat lebi leluasa meraba nonokku. kuarahkan tangannya ke nonokku, lantas dirabanya serta dielus elus, saya menggelinjang keenakan serta tidak sadar saya mendesah sembari pantat kugoyang goyang semakin menghimpit kontolnya dengan nonokku. Tangannya mulai meraba itilku serta ditekannya sembari dipilin pilin geli. Jarinya mulai meraba bibir dalam nonokku yang makin basah, saya semakin menggelinjang serta mendesah nikmat. “Aahhh…om, enak om cepet dimasukin om aaahh…aahh” saya mendesis keenakan sembari kaki kurapatkan serta kubuka menahan kegelian di nonokku. ”Nez, enak ya, telah mo keluar ya, ingin saya jilat nonoknya, bisa ya? ” bisiknya di telingaku

Mendengar bisikannya saya semakin tidak tahan lantas kulumat bibirnya serta lidahku diisep nya. Tangannya tidak masuk-masuk ke nonokku cuma meraba raba bibirnya serta itilku. Lantas saya diminta turun dari pangkuannya serta duduk di sofa serta dia duduk dibawah ingin mencium serta menjilat nonokku. saya malu nonokku telah basah sekali lagi serta banyak cairannya, ”om Inez cebok dahulu ya, nonok Inez basah”. “Gak usah Nez, yang basah gitu lebi napsuin aromanya” Kakiku dibukanya satu dinaikkan ke sofa saat ini nonokku merasa terbuka lebar namun masih tetap gunakan celana. Diciumnya pahaku kiri kanan selalu paha sisi dalam dekat selangkanganku. Saya semakin merinding nikmat serta merintih keenakkan. Nikmat rasa-rasanya selangkanganku terkena hembusan napasnya, selangkanganku

celanaku di buka ritslutingnya serta di turunkan sampai ke dengkul. saya mengangkangkan kakiku hingga nonokku lebi bebas menantang untuk di cium serta dijilatnya. Dipandangnya dengan napsu nonokku yang diliputi bulu2 kriting cukup banyak, mengairahkan untuk dijilat, lantas mulai diciumnya. hidungnya masuk kesela sela bibir nonokku sembari digesek gesek naik turun. Saya menggelinjang geli serta nikmat. “oh enak sekali…dijilat saat ini dong om” pintaku merajuk kepingin lidahnya bermain didalam nonokku. Namun dia masih tetap asyik mencium nonokku, tidak puas-puasnya dia mereguk aroma nonokku. ”Nez, nonok anda harum serta hangat, saya suka dapat cium nonokmu, ” tuturnya membuatku semakin terangsang saja. Lantas dia mulai menjulurkan lidahnya serta disapunya bibir nonokku. itilku dikulumnya. Benar-benar nikmat rasa-rasanya ingin pipis rasa-rasanya. nonokku berdenyut, lidahnya mulai masuk kedalam nonokku, saya mengangkat pantatku agar semakin dalam lidahnya masuk. saya semakin menggelinjang serta merinding semua badanku rasakan kesenangan ini. Nonokku semakin basah karna banyak cairan yang keluar serta semakin diisepnya cairan nonokku serta direguknya dengan nikmat. “Gurih banget rasa-rasanya Nez”. Tidak puas-puasnya diamenjilati nonokku. Saya juga semakin mengelinjang, pahaku mengapit kepalanya karena sangat tidak tahannya serta saya orgasme, segera disedotnya cairanku. “Om baru dijilatin ja dah nikmat gini ya, palagi kalo…. ” “Kalo apa Nez”. “Kalo om masukin”. Nonokku merasa panas serta agak perih sedikit.

Sesudah senang melumat nonokku, saya dimintanya meremas remas kontolnya, ganti dia duduk di sofa saya duduk di sebelahnya sembari meremas remas kontolnya namun masih tetap di luar celananya. Merasa telah tegang serta besar. Dia mendesah desah, “enak Nez, pinter kamu”. Kepingin saya lihat kontolnya serta meremasnya segera, kumasukkan tanganku ke celananya serta kulepas tersebut cdnya. Kontolnya besar, kepalanya seperti helm tentara serta berwarna keunguan, kulitnya agak coklat tidak hitam. kuremas serta kukocok perlahan. “Om gede banget kontolnya”. “Mangnya ****** cowok anda kecil ya”. “Gede juga si rasa-rasanya, namun tidak da papanya di banding ma om punya”. “Wah anda dah pengalaman banget masalah ranjang ya”. Kontolnya merasa hangat di tanganku, lubangnya kuraba merasa basah serta dia semakin mendesah keenakan. Akupun turut terangsang serta nonokku merasa berkedut kepingin dimasuki ****** gedenya.

“Diemut dong Nez”. Kujilat kepala kontolnya, merasa asin. Kocokan tanganku jalan selalu, perlahan kumasukkan kepala kontolnya ke mulutku serta kuemut perlahan, dia menggelinjang keenakan, “Nez nikmat banget emutanmu”. Tidak sia-sia saya dilatih ma cowokku masalah ginian, skarang saya praktekin ke dia. lidahku menjilat jilat kepalanya, kulumat dengan bibirku serta ku keluar masukin sembari disedot serta kuputar putar. Dia mengelinjang serta mendesah, “gila nikmatnya”. Dimintanya saya berhenti karna ingin orgasme namun saya tetaplah mengemutnya agar saya bisa rasakan orgasmenya di mulutku. Kontolnya semakin tegang serta panas berdenyut, dia semakin menggelinjang serta mendesah serta pada akhirnya merasa pejunya menyemprot dalam mulutku, selalu kusedot agar selesai keluarnya. ”Aduh Nez, enak sekali emutanmu sayang, sangat nikmat, blajar ma cowok anda ya”. Saya hanya ngangguk.

Dia mencium pipiku dengan sayang, dia kurangkul sembari kubisiki saya sayang serta ingin jadi pacarnya. “Trus cowok anda dikemanain”. “Dia geser kelaen hati om”. “wah jablay dong anda ya, pantes anda menggebu2 gitu napsunya”. saya dipeluknya serta pipiku diciumnya dengan mesra kubalas dengan rangkulanku. bibirku dilumatnya, lidahku diisepnya. Sembari lidahnya masuk kumulutku mencari liurku lantas diteguknya dengan napsu, merasa kontolnya telah tegang sekali lagi. “Om kuat amir, baru ja ngecret dimulut Inez dah ngaceng lagi”. “pengen ngecret di nonok anda soale Nez, bole kan”. kuraih kontolnya serta kuremas remas. Dia kembali mencium ketekku. Hidungnya dibenamkan nikmati aroma ketekku yang lembut tidak berbulu. Saya menggelinjang kegelian nikmat, lantas tangannya mulai meraba raba pahaku selalu naik membelai selangkanganku. ”Om mari om ngentot di kamar Inez ya, Inez pengin ngerasai ****** om”. Dia selekasnya membereskan celananya, akupun juga. Kami jalan menuju ke kekamarku dibagian belakang tempat tinggal.

Kuajak dia masuk kamarku serta saya merebahkan ditempat tidur dengan kaki kubuka lebar menantangnya. Dia mulai mencium pahaku dari bawah hingga naik ke selangkanganku. Diciumnya dengan napsu selangkanganku digesek geseknya hidungnya ke selangkanganku sembari hirup aromanya yang tuturnya sangat mengairahkan. “aku lepasin ya celana kamu”, tuturnya sembari melepas kancing celana pendekku, turunkan ritsluitingnya serta melepaskannya dari badanku. Kuangkat pantatku agar celanaku mudah dilepaskan. Diciumnya serta dibenamkan hidungnya ke nonokku seraya hirup aroma vaginaku yang senantiasa kurawat. “Jembut anda banyak pula ya Nez”. “masak si segini banyak om”. “Ya dapat disebut lebatlah, tidak heran napsu anda gede gini”. “mangnya apa hubungan om”. “Biasanya jika cewek jembutnya lebat napsunya gede, kaya anda gini Nez. “Eemmm…emmm, enak serta wangi hangat! ” tuturnya sembari kembali mencium nonokku. hidungnya masuk ke belahan nonokku tidak peduli telah banyak lendirku semakin bernapsu dia menciumnya. ”Non0k anda rapet banget Nez, tidak sering di pakai cowok anda ya”. “Sering kok om, setiap ktemuan tentu Inez dia entotin”. lidahnya kembali menjilat jilatnya. ”ooooh ommm eenaaak, jilat selalu ooh!! ” saya meracau keenakan.

Mulai lidahnya menjilat dari bawah dekat anusku. “Aaw…aw…geli ah om!! ” saya kegelian terkena lidahnya selalu menelusuri belahan nonokku, ke bawah sekali lagi semakin dekat anusku naik sekali lagi sembari bibirnya melumat bibir nonokku. Sangat nikmat, saat ini anusku dijilat jilatnya lidahnya bermain main lama disana. Terasanya melayang-layang saya kegelian dia tidak terasa jijik menjilat anusku. Jilatannya mengakibatkan saya semakin mendesah keenakan. Kakiku kupegang rapat nempel di dadaku hingga nonokku semakin menonjol serta merekah lidahnya mulai masuk serta menjilat jilat didalam, lendirku semakin banyak keluar. Pantatku diganjalnya dengan bantal agar saya tidak lelah. lendirku yang semakin banyak keluar diisepnya hingga habis.

Saat ini dia ingin saya mengemut kontolnya sekali lagi. dia naik serta mengangkangi kepalaku. diganjalnya kepalaku dengan bantal. Kujilat kepalanya dahulu serta lobang kencingnya dia meringis kegelian terkena jilatanku. Lalu kuemut emut kontolnya dengan lahap, kuurut dengan bibirku sembari lidah ku menjilat jilat, kukocok dengan tanganku perlahan agar dia lebih enak. Merasa kontolnya semakin keras. Lantas saya minta gaya 69 saja karna nonokku kepingin dijilati sekali lagi. Kami memutar tubuh hingga nonokku saat ini ada dimukanya, dia selekasnya lakukan tugasnya dengan lidahnya sesaat saya trus ja nyepongin kontolnya. “Dah dahulu Nez, masak ak ngecret sekali lagi dimulut kamu”. Dia melepas bajuku serta pakaiannya, kami telah bertelanjang bulat diranjangku.

Saya minta saat ini dia menusuk nonokku dengan kontolnya karna nonokku telah tidak tahan gatalnya. Saya kemampuanng serta kubuka kakiku lebar-lebar sembari mendesah. “Ayo om…entot in Inez, telah tidak tahan nih!! “aku memohon dengan begitu. Diapun naik keatasku sembari mengarahkan kontolnya ke nonokku. Kontolnya digesek gesek ke bibir nonokku serta mulai masuk bebrapa perlahan kepalanya. Dia mulai memasukkan kontolnya yang besar itu ke nonokku. Pantatnya makin didorong2, hingga saya merem melek keenakan merasakan nonokku digesek kontolnya. Dia mulai menggerakkan kontolnya keluar serta masuk dinonokku yang sempit itu. “Wuah Nez, sempit benar nonokmu”, dia menggumam tidak keruan. Saya mulai rasakan nikmat yg mengagumkan. Dengan perasaan saya gerakkan pantatku kekanan serta kekiri, ikuti pergerakan kontolnya yang keluar masuk, wuihh lebih nikmat. Kulihat berwajah nikmati sekali gesekkan kontolnya di nonokku. Badannya yang ada di atas badanku bergoyang-goyang maju mundur, dia memerhatikan kontolnya sendiri yang tengah keluar masuk di nonokku. Kakiku kunaikkan ke pinggangnya, pantatku kunaikan agar saya dapat menghimpit kontolnya semakin masuk. Blees aw aw enak sekali merasa nonokku sesak dimasuki ****** besarnya. aduh nikmatnya, selalu semakin masuk kontolnya hingga tinggal pangkalnya.

Tak lama kemudian, dia mengajak ganti tempat, saya pasrah saja. Saya dimintanya nungging, serta dia menyodokkan kontolnya dari belakang ke nonokku. Enngghh…” desahnya tidak keruan. Sembari menggoyang pantatnya maju mundur, dia memegangi pinggulku dengan erat, saya terasa nikmat yang mengagumkan. Tidak paham berapakah lama dia menggenjot nonokku dari belakang sesuai sama itu, semakin lama semakin keras hingga pada akhirnya saya nyampe, “Om, enjot yang keras, sangat nikmat rasanya”, jeritku. Dia mengenjot kontolnya lebih cepat sekali lagi serta lalu pejunya muncrat di dalam nonokku berkali-kali, banyak. ‘crottt, croooth.., crooootttthh…’ Saya terasa nonokku agak membengkak karena disodok oleh kontolya yang besar itu. Sesudah istirahat sebagian waktu, dia ajukan pertanyaan padaku “Gimana Nez? enak kan? ”. “Enak sekali om, rasa-rasanya sangat nikmat, no nok Inez sampai sesek kemasukan kon tol om, setelah gede banget sih”, jawabku. Dia mencabut kontolnya yang telah lemes dari nonokku. kontolnya berlumuran pejunya serta cairan nonokku. Mungkin saja karena sangat banyak ngecretin pejunya dinonokku. Saya yang kelelahan cuma terkapar di ranjang. Selang beberapa saat saya tertidur.

Saat saya bangun, hari telah gelap. Selekasnya saya kekamar mandi. Dia tidak ada, keluar dari kamar mandi, dia masuk kamarku dengan membawa bungkusan. “Ni saya beliin nasgor, sukakan? ” “Om tau saja jika Inez laper”. “Ya laperlah, dah usaha keras gitu, jika tidak di isi nanti tidak dapat ke ronde brikutnya lagi”. Waduh, sia blon senang ngentotin akunya. Ya tidak apalah, soale nikmat banget dientot ma kont0l gede si om, jauh lebi nikmat katimbang dientot cowokku. Kami selekasnya melahap nasi goreng yang dibelinya, dia juga beli teh kotak buat kami minum. Dikamarku jika air putih saja si ada dispensernya. Nasi goreng yang dia beli porsinya gede abnget, ampe saya kenyang banget jadinya. “Om terkena penyakit orang kaya neh”. “Paan tu? ” “Abis makan ngantuk”. “Ya mandi ja dahulu agar segeran”. Kami masuk ke kamar mandi. Dia memelukku. Hebatnya kontolnya telah ngaceng sekali lagi. “Om, tidak puas2nya si ngentotin Inez, tu kont0l om dah ngaceng lagi”. Dia diem, namun tangannya meremas2 toketku. Leherku diciuminya dengan penuh napsu. Itu buat napsuku juga bangkit secara cepat.

Dia selekasnya duduk di toilet serta saya dipangkunya dalam tempat memunggunginya. Kuarahkan kontolnya ke belahan bibir nonokku. Dengan memakai tanganku, kugesek-gesekkan ujung kontolnya ke belahan bibir nonokku. Kutempelkan ujung kontolnya ke ujung itilku serta kugesek-gesekkan naik turun. Saat ini nonokku kembali keluarkan cairan bening. Lalu kontolnya yang telah ngaceng keras kembali dimasukkannya kedalam nonokku. Awalannya sedikit susah juga kontolnya masuk dalam nonokku. Namun dengan sedikit bersusah payah pada akhirnya ujung kontolnya berhasil menyodok kedalam nonokku yang kubantu dengan sedikit menghimpit tubuhku kebawah, serta kuangkat kembali pantatku sampai lama kelamaan pada akhirnya berhasil juga kontolnya amblas semuanya kedalam nonokku. Dengan tempat begini membuatku mesti aktif mengocok kontolnya lewat cara mengangkat serta turunkan kembali pantatku, hingga nonokku dapat meremas serta mengocok-ngocok kontolnya. kontolnya merasa sekali menggesek-gesek dinding sisi dalam nonokku. Waktu saya duduk sangat ke bawah, kontolnya merasa sekali menusuk keras nonokku, nikmat yang kurasakan tidak bisa kulukiskan dengan kalimat sekali lagi. nonokku makin lama makin basah hingga kehadiran kontolnya dalam nonokku telah tidak sesesak barusan. Saat ini saya juga telah tidak kuat sekali lagi menahan napsuku.

Saya tidak dapat sekali lagi mengangkat serta turunkan pantatku seperti barusan, saat ini saya cuma dapat terduduk dalam tempat kontolnya masih tetap tertancap didalam nonokku. Kugoyang-goyangkan saja pantatku sembari duduk di pangkuannya, sama seperti Inul menggoyangkan pinggul serta pantatnya, ngebor. Ke-2 tangannya sejak dari barusan asik meremas ke-2 toketku. Pentilku dicubit serta dipilin-pilinnya hingga menyebabkan sensasi sendiri bagiku. Dia rupanya tidak dapat bertahan lama rasakan goyang ngebor gaya Inul yang kulakukan. “Aduuh..! Nez, hebat banget empotan no nok anda! Saya nyaris ngecret nich! ” serunya sembari tetaplah memilin pentilku. “Kita keluarin keduanya sama yuk! ” sahutku sembari percepat goyanganku.

Dia rupanya telah benar- benar tidak dapat bertahan lebih lama sekali lagi sampai didorongnya saya sedikit ke depan sembari dia berdiri, hingga tempatku menungging membelakanginya sembari berpegangan ke wastafel, namun kontolnya masih tetap menancap didalam nonokku. Dia berdiri sembari menggantikan permainan, dia mengocok-ngocokkan kontolnya keluar masuk nonokku dalam tempat doggy model. “Aa.. Aacch! ” saat ini giliranku yang menyeracau tidak karuan. Saya rasakan kedutan-kedutan didalam nonokku, merasa sekali semprotan hangat yang menimpa dinding nonokku, pejunya rupanya segera muncrat keluar penuhi nonokku. Berbarengan dengan itu, saya juga alami hal yang sama, kurasakan kedutan nonokku berkali- kali waktu saya nyampe. Kami nyampe kurun waktu nyaris berbarengan sampai nonokku kembali penuh dengan cairan birahi kami berdua, karena sangat penuhnya hingga tidak tertampung semuanya. Cairan kami yang sudah tercampur itu, meleleh keluar lewat celah nonokku serta merembes keluar sampai membasahi perutku karna tempatku masih tetap 1/2 menungging waktu itu. dia juga pejamkan matanya keenakan kontolnya rasakan kehangatan nonokku. “Nez enak banget deh nonok anda, peret banget”, bisiknya sembari dia melumat bibirku “Abis ****** om gede banget si, Inez juga nikmat banget om, sesek rasa-rasanya nonok Inez kemasukan ****** om, kerasa banget deh gesekannya”. Kami juga meneruskan mandi bersama. Sesudah usai mandi serta mengeringkan badan kami semasing dengan handuk.

Malem itu dia tidak pulang, dia membawaku berkali2 mereguk kesenangan dengannya. Staminanya mengagumkan hingga dia dapat berkali2 menggocek nonokku dengan kontolnya sampai saya berkali2 nyampe. “Om kuat amir si, dapat berkali2 ngentotin Inez selalu, Inez lemes banget deh”. “Tapi nikmat kan”. “Banget”. “Masi ingin jadi cewekku? ” “Mau om, asal dikasi nikmat gini setiap malem ya”. Benar-benar kesenangan yang melelahkan.

Kuperkosa Ibu Penjual Sayur Saat Sedang Mabuk

Bandar Bola Namaku Reno, serta saya yaitu mahasiswa di satu PTS terkenal di Jogja. Walau saya kuliah di Jogja, namun saya miliki usaha yang cukup buat aku dapat menepuk dada dimuka Orang yang lain terlebih untuk seusiaku, bagaimana tidak bila saya pergi kuliah naik Great Corolla hasil jerih payahku mulai sejak saya SMA yakni usaha ternak ayam potong. 


Memanglah sich kelihatannya kurang bagus, bagiku itu tidak jadi masalah sepanjang akhirnya dapat memenuhi kebutuhanku bahkan juga lebih sampai saya juga mulai mengetahui dunia malam, dunia gemerlap… 

Sampai disuatu malam saya menggunakan waktuku dengan rekan2ku di satu club malam, saat telah tunjukkan jam 1 Awal hari. Saya juga pamit karna pagi kelak saya ada janji dengan client yang menginginkan bekerja bersama denganku. Umumnya bila telah begini saya pilih tidur di kandang ayamku dari pada pulang ke kost karna bakalan bangun kesiangan serta malas untuk ke kandang yang letaknya 50 km. dari kostku. Paling tidak bila saya bangun kesiangan saya tidak butuh meniti jarak beberapa puluh kilo dengn tempat masih tetap ngantuk serta terburu-buru karna dinanti client baruku yang juga akan jadi langgananku nanti. Walau sesungguhnya terdapat banyak karyawanku namun saya lbih senang bila berjumpa segera dengan beberapa clientku. 

Walau sedikit kantuk serta masih tetap dipengaruhi alkohol namun saya masih tetap miliki sisa kesadaran untuk nyetir malam. Sampai di satu tempat mendadak pandanganku tertuju pada sosok wanita yang melambaikan tangannya untuk menarik perhatianku, saya cobalah menebak bila ibu-ibu ini akan numpang ke pasar induk yang tidak jauh dari tempat usahaku, karna memanglah sejak dari barusan saya belum juga lihat kendaraan angkutan, cuma sebagian kendaraan pribadi yang mungkin saja tidak ingin berhenti untuk memberi tumpangan Bandar Bola Terbaik. Ya iyalah awal hari jalanan sepi serta mesti berikan tumpangan untuk orang tidak di kenal, siapa yang ingin? 

Terkecuali saya yang mungkin saja karna dipengaruhi alkohol tidak ada rasa was2 tak tahu ibu itu komplotan perampok atau bahkan juga mahluk halus. Saya juga hentikan mobilku pas dimuka ibu itu, kubuka kaca jendelaku, kulihat seseorang ibu berusia sekitaran 40 tahunan kenakan kebaya, samar-samar berwajah tidak buruk serta cantikpun tidak, namun belahan dadanya yang kulihat di balik selendangnya yang terurai karna berupaya menunduk supaya dapat bertatap muka denganku yang masih tetap duduk di kemudi sedan kesayanganku membuatku berpikir licik. 

Tanpa ada berbasa-basi ibu itupun memohon tumpangan untuk ke pasar induk, namun karna saya yang masih tetap sedikit mabok serta lihat belahan dada ibu itu kembali waktu ibu itu berupaya mengangkat sayuran dalam bakul yang ditempatkannya di tanah untuk dibawa masuk kedlam mobilku. serta lalu mengetuk pintu belakang seakan minta dibukakan pintu, dengan berat hati kutarik handle dari dalam serta ibu itu meletakan barang dagangannya di atas jok mobil yang sekian hari lantas saya lapisi kulit di bengkel macam. Dengan sedikit ketus saya memohon ibu itu untuk duduk dimuka saja, si ibu yang sedikit canggung ahkirnya ingin juga geser duduk dimuka sembari selalu mohon maaf karna merepotkanku. Serta kemauan jahatku mendadak keluar saat saya melirik si ibu serta sekilas lihat belahan dadanya 

Tak tahu karna saya masih tetap dipengaruhi alkohol. Ahirnya sebisanya saya berupaya kuasai kondisi dengan berkata ; tidak ayah kok bu numpang mobil saya, asal saya bisa numpang juga sama ibu? Raut berwajah yang awal mulanya lega karna bisa tumpangan mendadak jadi kuatir serta ia juga sedikit ketus menjawab ; maksud mas apa? Saya hanya maunumpang, namun bila ingin saya dapat juga bayar! Dengan suara agak geram. Sembari berupaya mencari handle pintu sebagian waktu lalu ia menyerah karna pintu telah saya kunci dengan central lock. ayolah bu saya hanya numpang tangan ibu buat ngocokin kontiku bu… tidak ada yang tahu serta ibu dapat sampai pasar lebih pagi candaku… 

Si ibu mendadak lebih tenang walau pandangannya masih tetap menghadap keluar, saya juga menoba mencapai tangannya serta menempatkannya di kontiku yang telah mulai mengeras mulai sejak kukeluarkan dari celana saat ibu itu geram2. Mungkin saja karna penasaran dengan ukuran kontiku yang di atas rata-rata, ahkirnya ibu itu membalukkan tubuhnya serta kembali menempatkan tangannya pas di atas kontiku kesempatan ini tangannya lebih mencengkeram sembari memalingkan muka ia berkata ; ya telah mas, mari jalan… bak gayung bersambut mobil juga mulai kujalankan sembari ibu itu megelus kontiku. Tak tahu saya terasa dicurangi atau karna mwmang saya telah tidak kuat menahan nafsu karna dari barusan si ibu cuma mengelus kontiku tanpa ada semangat, ahkirnya saat. Saya melalui satu rimba, kubelokkan mobilku masuk ke jalan setapak, serta si ibu juga sedikit memprotes karna saya telah keluar jalur Bandar Bola Online

Saya hentikan mobil serta melompat ke jok belakang, dengan suara sedikit keras saya berkata, sini bentar buk… si ibu berupaya menampik dengan berkata ; ingin ngapain mas? Telah bu, sini bentar keburu subuh kataku…. ahkirnya si ibu itupun menuruti permintaanku untuk geser ke jok belakang. Dengan mencincingkan kain batiknya si ibu melompat ke jok belakang. Saya juga dengan sigap menyongsong badannya serta mendaratkannya di pangkuanku, kusingkapkan kain batik yang membalut sisi bawah badannya lantas kuremas makinya dengan tangan kiriku d tangan kananku juga meremas toketnya yang mulai sejak barusan. Mengganggu fikiranku. 

Pada akhirnya karna saya telah tidak kuat serta saat juga keburu subuh kulepas celana dalam si ibu yang dapat disebut telah rombeng di bagian-bagian, pantatnya kuangkat sembari tangan kiriku melakukan perbaikan tempat si konti supaya gampang temukan lubang mekinya serta jleb…. kuremas dua gunung kembarnya waktu kontiku masuk dalam liang kenikmatannya… kadang-kadang si ibu berupaya mengangkat pinggulnya untuk mengock kontiku dengan vaginanya, saya juga menggerak-gerakkan pinggulku walau dengan pergerakan tidak teratur hungga ahkirnya… jruuuuthhh. 


Creeet crreet… saya juga menjangkau puncak kesenangan tanpa ada perduli pada kenikmatan si ibu serta mengubahkannya duduk disampingku, selekasnya saya beralih ke kursi kemudi sembari merapihkan celanaku serta melaju ke arah pasar induk. Kadang-kadang kulihat dari kaca spion ibu itu masih tetap repot merapihkan kebaya serta kain batiknya. END

Cerita Dewasa Bercinta Dengan Pembantu Yang Mengintipku Mandi

Agen Bola saat diriku bercinta dengan pembantu nakalku yang telah horny selesai mengintipku diriku mandi. Ingin tahu lanjutan ceritanya? Segera saja yuk baca serta simak baik-baik narasi saat ini.

Sepeninggal Lastri, kami memperoleh seseorang pembantu baru dari satu yayasan penyalur tenaga kerja yakni seseorang wanita berusia 23 th. bernama Atun. Atun memiliki rambut lurus sebahu, berperawakan tengah, berkulit sawo masak dengan muka yang manis, tinggi sekitaran 160 cm, tubuh ramping dengan berat tubuh sekitaran 50 kg, dengan tetek yang besarnya tengah saja. Yang agak istimewa dari tampilan Atun yaitu matanya yang bagus dengan lirikan-lirikan yang nampaknya sedikit seperti pembantu nakal.


Hari pertama kehadirannya, waktu mengenalkan diri, ia terlihat sedikit bicara, cuma saya lihat kalau matanya seringkali melirik serta memerhatikan celana saya terlebih di bagian kemaluan. Saya berfikir, ” akh, pembantu nakal nih… “. Nyatanya Atun ini baru menikah dua bulan lantas serta karna tekanan keperluan ekonomi sekarang ini tengah terpisah dari sang suami yang bekerja jadi TKI di Timur Tengah.

Sesudah sekian hari bekerja pada kami, nyatanya Atun cukup rajin serta bisa merampungkan pekerjaannya secara cepat. Masuk minggu ke-2, saya memperoleh gilirin kerja shift dari kantor, yakni shift ke 2, hingga saya mesti mulai bekerja dari mulai jam 15 : 00 s/d jam 23 : 00.

Jadi apabila pulang sudah tengah malam, umumnya isteri saya telah tidur apabila ia tidur, ia memiliki rutinitas tidur yang begitu lelap serta begitu sulit sekali untuk dibangunkan ; apabila saya terbangun saat pagi hari, isteri telah pergi kerja, hingga umumnya kami cuma terkait lewat telephone saja atau ia menuliskan pesan serta melekatkannya di kulkasAgen Bola Sbobet,.

Satu malam sepulang kerja, Atun seperti umum buka pintu serta kemudian ia umumnya mempersiapkan air panas buat saya mandi. Tengah saya asik mandi serta menggosoki badan saya, saya mendengar satu bunyi halus di balik pintu kamar mandi, sembari berpura-pura tidak paham saya mendadak menunduk serta coba lihat dari celah yang ada di bawah pintu itu.

” hah…. ”, saya kaget juga, karna disitu tampak sepasang kaki yang dalam tempat tengah men-jinjit melekat dipintu kamar mandi. Wah, nyatanya saya tengah diintip, oleh siapa sekali lagi bila bukanlah Atun. Saya tetaplah pura-pura tidak paham saja serta mulai menempatkan tindakan ; saya mulai menggosokian sabun kebagian ****** saya, meremas-remas hingga ****** saya juga mulai bangun serta jadi keras, sembari selalu meng-kocok-kocok ****** saya, saya juga berupaya untuk berkonsentrasi mendengar nada dibelakang pintu itu. Dari situ terdengar desahan halus yang sedikit lebih keras dari tarikan nafas.

“Naah…lo…. rasain ”, kata saya dalam hati. Usai mandi, saya segera saja keluar dengan menggunakan handuk yang dililitkan kebadan sisi bawah saya, ****** saya tetap dalam tempat menegang keras, jadi tampak menonjol dari balik handuk. Saya tetaplah berpura-pura tidak paham apa-apa serta jalan kearah belakang untuk menyimpan baju kotor.

“pep….. pak….. ayah ingin emm.. makan”, sapa Atun,

“oh… tidak Tun, telah makan… tolong bikinkan kopi saja”, jawab saya sembari saya cermati berwajah. Nyatanya muka Atun tampak pucat dengan tangan yang agak gemetaran.

“eeh…kamu mengapa Tun, ….. sakit yaa? ”, bertanya saya
“ah, tidak pak….. saya hanya sedikit pusing aja”, jawab Atun
“Iyaa…Tun…. saya juga sedikit pusing… apa anda dapat mijitin kepala saya”

“beb…bis…bisa pak”, jawab Atun tergagap, sambil matanya terus-terusan melirik kearah ****** saya yang menyembul. Sayapun masuk kekamar serta ganti handuk dengan sarung tanpa ada menggunakan celana dalam sekali lagi, serta tidak lupa mengecek isteri saya ; sesudah saya cermati nyatanya isteri saya tetaplah tertidur dengan nyenyak sekali. Sayapun duduk disofa dimuka tv sembari menanti Atun membawa kopi, yang lalu ditempatkannya dimeja dimuka saya.

“Tun…. tolong nyalakan tv-nya”

Atun jalan kearah tv untuk menyalakan, waktu tv sudah menyala saya dapat lihat bayangan badan Atun dari balik dasternya. “wah…. bisa juga”, merasa denyutan di ****** saya, nafsu saya mulai mencapai puncak.

“Tun…. tolong kecilkan sedikit suaranya”, kata saya, Waktu ia mengecilkan nada tv itu, Atun sedikit membungkuk untuk mencapai tombol tv itu, segera badannya terbayang dengan terang sekali, Atun nyatanya tidak menggunakan BH serta puting teteknya terbayang menonjol seperti tombol yang minta diputar.

“lagi sedikit Tun…. ” kata saya mencari argumen agar bisa lihat lebih terang. Aduh, denyutan di ****** saya juga semakin keras saja.Agen Sbobet

“Ayo.. Tun.. pijitin kepala saya” kata saya sembari bertumpu pada sofa. Dengan agak sangsi, Atun mulai memegang kepala saya serta mulai memijat-mijat kepala saya dengan lembut.

“nah.. gitu…. baru enak, kata saya sekali lagi, “tapi film-nya kok buruk banget yaa…”
“iya.. pak…film-nya film tua.. ” tuturnya.

“kamu ingin saksikan film baru”, kata saya sembari segera berdiri serta menuju kearah almari tv untuk ambil satu laser disk serta segera saja memasangnya, film itu di bintangi oleh artis bf, satu film type hardcore yang benar-benar hot. Atun si pembantu nakal kembali memijat kepala saya sembari menunggu adegan film itu.

Waktu adegan pertama di mana aktornya mulai lakukan french kiss serta meraba ****** lawan mainnya, tangan Atun mengejang dikepala saya, terdengar ia menarik nafas panjang serta pijatan tangannya jadi bertambah keras. Saya mengangkat kepala serta lihat keatas kearah Atun ; tampak matanya terpaku pada adegan di monitor, biji matanya terlihat seperti tertutup kabut tidak tebal, ia betul-betul berkonsentrasi lihat adegan untuk adegan yang diperankan oleh aktor itu.

Sekitaran seperempat jam lalu, merasa pijatan dikepala saya menyusut, karna cuma satu tangannya saja yang digunakan untuk memijat sedang sesudah saya tengok kebelakang nyatanya tangannya yang satu sekali lagi terjepit di antara selangkangannya dengan pergerakan menggosoki. Desahan nafasnya jadi keras buru memburu. Atun si pembantu nakal tampak seperti orang tengah alami trance serta tidak sadar juga akan tindakannya.

Saya segera saja berdiri serta menuju kebelakangnya ; sarung saya jatuhkan kelantai serta dalam kondisi telanjang saya tekan ****** saya ke arah belahan pantatnya sedang mulut saya mulai menyebar ke leher Atun, menjilat-jilat sembari menggigit pelahan-lahan.

Ke-2 tangan saya bergerak kearah teteknya yang menantang serta meremas-remas sembari kadang-kadang memuntir-muntir putingnya yang cukup panjang. Atun tetaplah seperti orang yg tidak sadar, matanya cuma terpaku kelayar kaca lihat bagaimana sang aktor menjepit pinggang lawan mainnya sembari mengayunkan pinggulnya ke kanan kekiri. Secara cepat saya buka dasternya hingga lepas ;

Atun si pembantu nakal diam saja juga waktu saya memelorotkan celana dalamnya. Sembari tetaplah memeluknya dari belakang, saya menggeser kakinya supaya selangkangannya lebih terbuka hingga saya dapat mengarahkan ****** saya ke lubang memeknya. Waktu kepala ****** saya mulai masuk memeknya yang telah basah, Atun sedikit tersentak, namun saya selalu menyodok dalam hingga ****** saya tenggelam semuanya.

“aaaaaaaakh….. pak”, desah Atun lirih, “ennnaaaak…. paaaaak”

Saya tetaplah menghimpit serta lalu mulai menarik ****** saya. Waah…. memek Atun seperti menjepit ****** saya serta seperti tidak ingin melepas ****** saya. Memek Atun nyatanya sempit sekali serta ****** saya merasa seperti dihisap-hisap serta diremas-remas dengan denyutan-denyutan yang benar-benar sangat nikmat.

Saya menarik serta menghimpit dengan kuat dengan berkali-kali hingga biji saya terdengar beradu dengan pantat Atun yang mulus, plak…. plak…. plak….. saya tetaplah memeluknya dari belakang dengan tangan kiri yang tetaplah ada di tetek sedang jari tangan kanan saya ada didalam mulut Atun.

Mulut Atun si pembantu nakal mengisap-hisap jari saya seperti anak bayi yang sudah kelaparan memperoleh susu ibunya, matanya terpejam seperti orang tengah punya mimpi. Tubuhnya separuh, dari pinggang keatas cenderung kedepan, membungkuk pada sandaran sofa, sedang pinggangnya berupaya untuk menyeimbangi pergerakan maju mundur yang saya kerjakan.

Apabila saya menghimpit ****** saya untuk membenamkannya lebih dalam kelubang memeknya, Atun selekasnya mendorong pantatnya kebelakang untuk menyongsong pergerakan saya serta lalu dengan cepat mengayunkan pinggulnya ke kiri serta ke kanan bertukaran. Aah ….. Atun, nyatanya mengagumkan nikmatnya memek anda.

Saya betul-betul nikmati badan serta memek Atun. Kami lakukan beberapa gerakan begini sepanjang sekian waktu, hingga satu waktu tubuh Atun mengejang, ke-2 kaki nya juga mengejang dan terangkat kebelakang. Memeknya meremas serta mengisap-hisap ****** saya dengan keras serta berupaya untuk menelan ****** saya semuanya.

“aaaaaaaaaaaaahhhhh ….. ” desah Atun panjang Pada akhirnya saya juga tidak tahan sekali lagi, saya peluk tubuhnya serta saya tekan ****** saya kuat-kuat dalam memek Atun. Saya juga melepas cairan mani saya dalam lubang memek Atun yang demikian hangat serta mengisap.

“hhhhheeeeeeeeeh” creeet……. creettt….. creet tttt Kami berdua segera lunglai serta tertekuk kearah sandaran sofa dengan tempat ****** saya masih tetap berada di dalam jepitan memek Atun. Sesudah kami recover, saya cepat-cepat memungut sarung, mematikan tv serta berdua jalan kearah belakang ; Atun segera berbelok kekamarnya, namun terlebih dulu ia berkata halus, ” terima kasih yaa… pak” serta sembari tersenyum nakal ia meremas ****** saya.

Saya segera mandi sekali lagi untuk bersihkan keringat yang mengalir demikian banyak, kemudian ke kekamar berbaring sembari memeluk isteri saya serta tertidur lelap dengan senang. Pada pagi hari saya tersentak bangun karna rasakan sepasang tangan yang mengelus-elus ****** saya, dengan refleks saya lihat jam dinding serta lihat jam telah memberikan jam sembilan pagi.

” looo.. ”, fikir saya ” kok isteri saya tidak bekerja hari ini”
Segera saya mengangkat kepala lihat kebawah ; lho…. nyatanya bukanlah isteri saya yang tengah mengelus-elus ****** saya namun Atun yang tengah menunduk untuk mencium ****** saya, yang telah keras serta tegang.

“Tun….. mari naik ke sini”, kata saya padanya, sembari bangun terduduk saya menarik tubuhnya serta mulai buka dasternya, nyatanya Atun si pembantu nakal telah tidak menggunakan apa-apa di balik dasternya. Segera saya balikkan tubuhnya serta mulai mencium memeknya yang wangi, sedang Atun segera juga mengulum ****** saya dimulutnya yang kecil ; waah Atun segera cepat belajar dari tontonan film barusan malam rupanya.

Saya mulai menjilat-jilat memeknya serta kadang-kadang mengulum dan mempermainkan klentitnya dengan lidah saya, Atun tergelinjang dengan keras serta terdengar desahannya, “hheeeh…. heeeehhh” Dari lubang memeknya mengalir cairan hangat serta segera saja saya jilat ….. mmmh…enaknya… Kemudian saya tarik Atun untuk jongkok diatas tubuh saya, sedang saya tetaplah terlentang serta Atun mulai turunkan tubuhnya dengan lubang memeknya yang sempit itu pas kearah batang ****** saya yang sangatlah tegang sekali.

“hhhheeehhhh”…. cleeeep, batang ****** saya masuk segera dalam lubang memeknya serta tenggelam hingga keujung biji saya, “oooohh enak bener Tun…. memek kamu” kata saya, Atun telah tidak menjawab sekali lagi, dia menambah pantatnya serta lalu secara cepat menurunkannya serta memutar-mutar pinggulnya secara cepat sekali berulang-kali,

sembari terpejam dia mendesah-desah panjang terus-terusan karna keenakkan….. Batang ****** saya merasa ingin putus karna nikmatnya memek Atun, betul-betul sangat nikmat permainan pada pagi hari ini ; Kadang-kadang saya duduk untuk memeluknya serta selalu meremas-remas teteknya yang keras.

“ooooh …. Atun…. ennaaaak” Atun lalu berhenti sebentar serta memutarkan tubuhnya hingga pantatnya menghadap muka saya, sembari selalu menaik-turunkan pantatnya, memeknya tetaplah menjepit batang ****** saya dengan jepitan yang keras serta berdenyut-denyut…..

Akh, pada akhirnya saya tidak tahan sekali lagi, sembari memeluk pinggangnya saya berupaya menghimpit batang ****** saya sedalam-dalamnya dilubang memek Atun, tubuh Atun juga mengejang serta bersama kita menjangkau orgasme. Pagi hari itu saya serta Atun si pembantu nakal bermain hingga jam 13 : 00 siang, berulang-kali serta berbagai-bagai gaya dengan tidak bosan-bosannya.

Kuhisap Toket Adik Iparku Yang Seksi di Losmen

Prediksi Bola  Saya masih tetap ingat pada saat itu, saya mengantarkan adik iparku ikuti test di satu perusahaan di Surabaya. Ketika adik ip...