Minggu, 13 Agustus 2017

Kubuat Guru Les Piano Terangsang Hingga Berujung Mesum

Bandar Bola Terpercaya saya tinggal ma paklikku, dia adik dari ibuku almarhum. Paklik menolong membiayai sekolahku, oleh karena itu saya tinggal dirumahnya. Mereka adalah pasangan muda, anak mereka baru kelas 5 SD, tengah saya sekolah selevel (bukanlah sekelas lo) lebih tinggi dari sodaraku itu. Sodaraku itu begitu dimanja, anak tunggal juga, hingga apa maunya senantiasa dituruti ortunya. Ya agar saja, bukanlah masalahku kan, lagian itu kan anak mereka jadi mo dimanja kaya apa ya hak ortunya lah. Saya hanya numpang, jadi ya jelaslah ada ketidaksamaan perlakuan. saya dah bersukur banget ada yang mo nyekolahin serta ngasi tumpangan rumah.

Mulai sejak ke-2 ortuku almarhum, hidupku begitu terlunta2 bergantung dari belas kasihan kerabat ortuku. Saya tinggal pindah2 bergantung pada siapa yang ingin menyimpan saya, sekolahku jadi berantakan. Anak beda merampungkan skolah level pertama dalam 6 th., saya baru usai 8 th., ya ngerti kerna yang mo nanggung kontinyu sekolahku tidak ada. Ya ditempuh saja, hingga saat ini saya yang paling tua dikelasku. Tubuhku mungil dengan kulit yg tidak putih, namun kata cowokku saya seksi banget dengan tidak berkulit warna putih. Tokedku juga mungil, seimbang dengan tinggi-berat tubuhku. Cowokku telah mahasiswa, maka dari itu dia yang mengenalkan enaknya ranjang kepadaku, saya jadi ketagihan untuk mereguknya setiap saat kita ketemu.

Lagian cowokku itu pinter banget lakukan tugasnya dalam memuaskan napsuku yang senantiasa berkobar jika saya ada didekatnya. Benar-benar saya begitu nikmati kehangatan dari lelaki itu. Rasakan tangan cowokku meraba raba serta menjilat jilat nonokku, meremasi toketku serta saya meremas remas kontolnya serta melumatnya lantas ngentotlah kita.

Saya dirumah senantiasa gunakan baju seadanya, cuma bercelana yang bener2 pendek. Terkadang saya tidak gunakan cd serta bh, juga bajuku tanpa ada lengan hingga ketekku yang mulus terlihat. Tersebut penyebabnya cowokku katakan saya tu sexy sekali, serta dia senantiasa napsu jika ketemu saya. Memanglah saya bebas di rumah omku, saya tinggal di bagian belakang dari tempat tinggal besar si om, hingga saya mo ngapain juga tidak da yang mengurus. Kamarku tidak kecil2 sangat si, ada kamar mandinya didalem, jadi saya tidak ribet jika mo pipis pa eek. Si om taunya mbayari sekolahku serta penuhi keperluan dasarku. Uang saku saya dikasi juga agar tidak banyak. Jika tidak da kepentingan saya tidak sering ngumpul dirumah besar hingga saya lebi seringkali menyendiri dikamarku. Maka dari itu cowokku bebas saja jika dateng kerumah, anda senantiasa bercakap di kamarku jika tidak kemana2, hingga jelaslah saya senantiasa terangsang sekali jika cowokku mulai aksinya.

sekian hari paling akhir ada seseorang bapak2 Bandar Bola Sbobet, yang teratur dateng kerumah untuk berikan les piano buat sodaraku, hingga jika ada les kedengaran tang ting tung nada piano yang tidak keruan. Namanya, kita sebut saja dengan si om, umurnya 40an, orangnya cakep, rambut ikal, kumis tidak tebal serta tubuhnya atletis, sukai banget saya ngeliatnya. Terkadang dia curi-curi pandang kemulusan pahaku serta ketekku. Saya rasakan bila dia tertarik dengan badanku, akupun suka masih tetap dapat menarik perhatian lelaki laen, karna akhir2 ini cowokku mulai geser kelain hati, mendekati teman sekolahku yang lebih bahenol dari saya. Saya ingin dicumbu si om, dipeluknya serta diraba raba. Seringkali kulihat benjolan celananya kupikir kontolnya tentu lumayan besar, rupanya dia terangsang lihat pahaku serta saya juga turut terangsang bila membayangkannya.

Benar-benar saya kepingin meremas benda menonjol di selangkangannya itu serta kuingin dia meremas remas punyaku, namun bagaimana langkahnya? Lagian tidak senantiasa jika dia ngasi les saya ketemu, karna seperti yang telah saya katakan saya tidak sering kerumah besar jika tidak da kepentingan. Saya miliki inspirasi, mengapa tidak saya pura2 simak sodaraku latihan piano saja, paklikku si tidak keberatan sepanjang saya tidak minta dilesin piano juga. Waktu cocok dia datang kerumah saya cobalah merangsangnya dengan dudukku yang agak seksi sembari kusilangkan kakiku hingga celanaku semakin tertarik ke atas serta pahaku yang putih mulus semakin banyak terlihat. Terkadang kubuka sedikit kakiku hingga cdku terlihat, dia meliriknya serta nikmati kemulusan pahaku. Kulihat benjolan celananya semakin menonjol rupanya dia terangsang juga. akupun dalam hati suka juga dia tertarik lihat kemulusan badanku namun dia tidak berani bereaksi setelah itu atau dia mungkin saja sungkan serta tidak berani takut saya tidak ingin. Ya kerna tidak ada reaksi terkecuali celananya di bagian selangkangan yang menggembung, saya ya diem saja, rasa-rasanya usahaku menarik perhatian si om dah maksimum, namun dirinya adem2 saja, ya telah.


Satu sore dia datang ke tempat tinggal. Walau sebenarnya paklik sekeluarga tengah keluar kota, pastinya sodaraku ya turut ortunya lah. Saya menyambutnya di rumah besar, karna pembantu katakan si om dateng cari saya. “Kok dateng om, kan sekali lagi pada keluar kota, mangnya om tidak tau ya”. “Tau kok”. “Kok dateng juga, mangnya mo ngasi les gratis buat Inez”. “Mau di lesin juga toh”. “Gak kok om, becanda, siapa yang mo bayarin? ”. “Buat abege secantik anda gratis deh”. “Gak enak ma paklik nanti om”. “Ya saat ini ja saya ajarin anda maen piano, kan tidak da orang dirumah”. “Cuma sekali diajarin mana dapat om, tu sodaraku yang dah demikian lama om lesin ja masi tang ting tong tidak keruanan”. “Ya anak segitu kan bosenan, awalannya ja menggebu, saat ini ya bagaimana jika dia tidak mo latihan ndiri di rumah, ya tidak da kemajuannya”. “Om dah katakan ke paklik”. “Dah bolak balik, namun ya gitu tidak da folo ap nya, paling jika sesinya setelah ya udahan lesnya, walau sebenarnya dah beli pano mahal2 gini”. “Piano kaya gini mahal ya om”. “Ya lumayanlah, ingin tidak diajarin, sini duduk samping aku”. Dia menarik tangaku untuk duduk disampingnya. Bangku untuk maen piano memanglah tidak besar hingga saya duduk merapat ke dia. Saat kulirik, dia sekali lagi memelototi pahaku dari dekat, terdengar napasnya memburu, saya juga makin suka saja. Pura-pura saya menggaruk pahaku serta selangkanganku agar dia semakin terangsang. “Napa, banyak nyamuk ya”. “Gak kok”. “Tu garuk2, diselangkangan lagi”. “Gatel saja, alergi ma om kali”, jawabku becanda. “Wah jika alergi kudu saya yang ngegarukin, agar alerginya ilang”. “Katanya mo ngajarin piano, kok saat ini mo ngegarukin Inez”. “abis anda sexy banget si, walau sebenarnya masi usia abege banget ya”. “mangnya napa jika Inez sexy? ” “Ya saya napsu lah”. Wah kliatan aslinya saat ini dia, rupanya dia sungkan ma paklik maka dari itu sok cuek. Saya ngerti napa kok dia dateng sore hari ini, berniat ingin ngegelutin saya kayanya, hihi geer ya Bandar Bola.

Mendadak tanganku dipegangnya serta diajaknya saya duduk disofa, saya diminta duduk di samping nya, tanganku masih tetap dipegangnya telapak tanganku diremasnya. Tangannya mulai meraba lenganku serta mengelus elusnya, enganku dielusnya naik ke atas hingga belahan ketekku serta mulai diciumnya pundakku. Saya terdiem merasakan, elusannya semakin nikmat kurasakan serta terangsang saya dibuatnya. Karna saya diem, dia semakin berani, dia mulai mencium belakang ketekku serta dia cobalah mengangkat tanganku agar dia bisa mencium ketekku. ”oh oh geli om, jangan”, desahku kegelian. dia tetaplah memaksa mengangkat tanganku lantas ketekku diciumnya dibenamkannya hidungnya dalam-dalam sembari hirup aroma ketekku. ”Nez, harum lo ketekmu serta mulus sekali lagi, saya suka sama ketekmu”, rayunya sedang saya kegelian serta terangsang, enak juga ketekku diciumnya.

Dia tidak puas-puasnya selalu mencium ketekku. ”sudah dari awal ketemu anda saya ingin rasakan ketekmu, saya terangsang bila tengah saksikan ketekmu” tuturnya sekali lagi. Dia mulai meraba raba toketku yang tidak gunakan bh serta diciumnya leherku pipiku selalu kebelahan dadaku, saya menggelinjang nikmat serta menahan geli. Selalu dia mencium toketku yang masih tetap terbungkus pakaian, lantas tangannya lewat bawah bajuku mulai masuk ke arah toketku serta dia meremasnya segera, diremasnya semakin kuat serta saya terasa kesakitan. “Jangan keras2 dong om, atit”, desahku manja. “Abis saya gemes ngeremes toket kamu”.

“Kan kecil om”. “Tapi proporsionallah ma tubuh anda yang imut ngegemesin”. “Tapi napsuin kan…” “Banget”. ”Aahh…om om geli saya, sudah…sudah…geli om! ” desahku mengerang nikmat. Mendengar eranganku dia semakin bernapsu meremas toketku kiri serta kanan. Napasnya semakin memburu serta dia mencium pipiku. Diciumnya selalu pipiku serta saya semakin pasrah saja, bibirku mulai dikecupnya serta dilumatnya. saya juga tidak tahan membalasnya. Lidahku dilumatnya. Tanganku merangkul erat di belakang kepalanya. Saya serta dia semakin napsu sembari satu tangannya meraba raba paha sisi dalam nyaris dekat selangkangan serta cdku. “Kamu dah pinter banget ciuman Nez, latihan ma cowok anda ya”. “He eh”, hanya itu yang keluar dari mulutku, napsu mulai kuasai saya, lagian dah lama saya tidak merasakan kesenangan ini mulai sejak cowokku geser kelaen hari, ya cowokku tidak mo sekali lagi ma saya ya suka2 dialah, saya tidak maksain dia tetep ma saya.

“slangkangan anda napsuin deh Nez, saya jilat ya”. Saya kebelet pipis rasa-rasanya. ”om Inez pipis dahulu, kebelet banget nih! ”. Di kamar mandi kulihat cdku telah banyak cairan nikmatku, nonokku kusabuni hingga bersih agar kelak bila di cium wangi baunya. Saya juga tidak gunakan cd sekali lagi. Cd kukantongin ja. Ganti dia saat ini ingin pipis. Saat dia kembali pada sofa, saya diminta duduk di pangkuannya serta tanganku diminta merangkul pundaknya karna dia ingin mencium ketekku. Merasa kontolnya tegang serta hangat tertekan bokongku, enak juga dipangku, merasa kontolnya berdenyut dibawah nonokku. ketekku diciumnya serta dibenamkannya hidungnya dalam-dalam sembari hirup aroma ketekku yang harum. Dia benar-benar nikmati kelembutan serta harumnya ketekku. “Ketek anda lembut serta merangsang sekali deh”. . Saya juga nikmati rangsangan ini serta suka ketekku di cium ciumnya sembari tangannya mulai meraba raba selangkanganku sekali lagi, nyelip ke balik celpenku serta menyentuh pinggir nonokku yang telah tidak ber cd. “Kamu dah napsu banget ya Nez, sampai cd anda lepasin, agar mudah saya kilik2 ya”. Saya tersipu mendengarnya. Perasaan geli bercampur nikmat saat selangkanganku dielus elusnya dengan lembut. kubuka kakiku agar dia dapat lebi leluasa meraba nonokku. kuarahkan tangannya ke nonokku, lantas dirabanya serta dielus elus, saya menggelinjang keenakan serta tidak sadar saya mendesah sembari pantat kugoyang goyang semakin menghimpit kontolnya dengan nonokku. Tangannya mulai meraba itilku serta ditekannya sembari dipilin pilin geli. Jarinya mulai meraba bibir dalam nonokku yang makin basah, saya semakin menggelinjang serta mendesah nikmat. “Aahhh…om, enak om cepet dimasukin om aaahh…aahh” saya mendesis keenakan sembari kaki kurapatkan serta kubuka menahan kegelian di nonokku. ”Nez, enak ya, telah mo keluar ya, ingin saya jilat nonoknya, bisa ya? ” bisiknya di telingaku

Mendengar bisikannya saya semakin tidak tahan lantas kulumat bibirnya serta lidahku diisep nya. Tangannya tidak masuk-masuk ke nonokku cuma meraba raba bibirnya serta itilku. Lantas saya diminta turun dari pangkuannya serta duduk di sofa serta dia duduk dibawah ingin mencium serta menjilat nonokku. saya malu nonokku telah basah sekali lagi serta banyak cairannya, ”om Inez cebok dahulu ya, nonok Inez basah”. “Gak usah Nez, yang basah gitu lebi napsuin aromanya” Kakiku dibukanya satu dinaikkan ke sofa saat ini nonokku merasa terbuka lebar namun masih tetap gunakan celana. Diciumnya pahaku kiri kanan selalu paha sisi dalam dekat selangkanganku. Saya semakin merinding nikmat serta merintih keenakkan. Nikmat rasa-rasanya selangkanganku terkena hembusan napasnya, selangkanganku

celanaku di buka ritslutingnya serta di turunkan sampai ke dengkul. saya mengangkangkan kakiku hingga nonokku lebi bebas menantang untuk di cium serta dijilatnya. Dipandangnya dengan napsu nonokku yang diliputi bulu2 kriting cukup banyak, mengairahkan untuk dijilat, lantas mulai diciumnya. hidungnya masuk kesela sela bibir nonokku sembari digesek gesek naik turun. Saya menggelinjang geli serta nikmat. “oh enak sekali…dijilat saat ini dong om” pintaku merajuk kepingin lidahnya bermain didalam nonokku. Namun dia masih tetap asyik mencium nonokku, tidak puas-puasnya dia mereguk aroma nonokku. ”Nez, nonok anda harum serta hangat, saya suka dapat cium nonokmu, ” tuturnya membuatku semakin terangsang saja. Lantas dia mulai menjulurkan lidahnya serta disapunya bibir nonokku. itilku dikulumnya. Benar-benar nikmat rasa-rasanya ingin pipis rasa-rasanya. nonokku berdenyut, lidahnya mulai masuk kedalam nonokku, saya mengangkat pantatku agar semakin dalam lidahnya masuk. saya semakin menggelinjang serta merinding semua badanku rasakan kesenangan ini. Nonokku semakin basah karna banyak cairan yang keluar serta semakin diisepnya cairan nonokku serta direguknya dengan nikmat. “Gurih banget rasa-rasanya Nez”. Tidak puas-puasnya diamenjilati nonokku. Saya juga semakin mengelinjang, pahaku mengapit kepalanya karena sangat tidak tahannya serta saya orgasme, segera disedotnya cairanku. “Om baru dijilatin ja dah nikmat gini ya, palagi kalo…. ” “Kalo apa Nez”. “Kalo om masukin”. Nonokku merasa panas serta agak perih sedikit.

Sesudah senang melumat nonokku, saya dimintanya meremas remas kontolnya, ganti dia duduk di sofa saya duduk di sebelahnya sembari meremas remas kontolnya namun masih tetap di luar celananya. Merasa telah tegang serta besar. Dia mendesah desah, “enak Nez, pinter kamu”. Kepingin saya lihat kontolnya serta meremasnya segera, kumasukkan tanganku ke celananya serta kulepas tersebut cdnya. Kontolnya besar, kepalanya seperti helm tentara serta berwarna keunguan, kulitnya agak coklat tidak hitam. kuremas serta kukocok perlahan. “Om gede banget kontolnya”. “Mangnya ****** cowok anda kecil ya”. “Gede juga si rasa-rasanya, namun tidak da papanya di banding ma om punya”. “Wah anda dah pengalaman banget masalah ranjang ya”. Kontolnya merasa hangat di tanganku, lubangnya kuraba merasa basah serta dia semakin mendesah keenakan. Akupun turut terangsang serta nonokku merasa berkedut kepingin dimasuki ****** gedenya.

“Diemut dong Nez”. Kujilat kepala kontolnya, merasa asin. Kocokan tanganku jalan selalu, perlahan kumasukkan kepala kontolnya ke mulutku serta kuemut perlahan, dia menggelinjang keenakan, “Nez nikmat banget emutanmu”. Tidak sia-sia saya dilatih ma cowokku masalah ginian, skarang saya praktekin ke dia. lidahku menjilat jilat kepalanya, kulumat dengan bibirku serta ku keluar masukin sembari disedot serta kuputar putar. Dia mengelinjang serta mendesah, “gila nikmatnya”. Dimintanya saya berhenti karna ingin orgasme namun saya tetaplah mengemutnya agar saya bisa rasakan orgasmenya di mulutku. Kontolnya semakin tegang serta panas berdenyut, dia semakin menggelinjang serta mendesah serta pada akhirnya merasa pejunya menyemprot dalam mulutku, selalu kusedot agar selesai keluarnya. ”Aduh Nez, enak sekali emutanmu sayang, sangat nikmat, blajar ma cowok anda ya”. Saya hanya ngangguk.

Dia mencium pipiku dengan sayang, dia kurangkul sembari kubisiki saya sayang serta ingin jadi pacarnya. “Trus cowok anda dikemanain”. “Dia geser kelaen hati om”. “wah jablay dong anda ya, pantes anda menggebu2 gitu napsunya”. saya dipeluknya serta pipiku diciumnya dengan mesra kubalas dengan rangkulanku. bibirku dilumatnya, lidahku diisepnya. Sembari lidahnya masuk kumulutku mencari liurku lantas diteguknya dengan napsu, merasa kontolnya telah tegang sekali lagi. “Om kuat amir, baru ja ngecret dimulut Inez dah ngaceng lagi”. “pengen ngecret di nonok anda soale Nez, bole kan”. kuraih kontolnya serta kuremas remas. Dia kembali mencium ketekku. Hidungnya dibenamkan nikmati aroma ketekku yang lembut tidak berbulu. Saya menggelinjang kegelian nikmat, lantas tangannya mulai meraba raba pahaku selalu naik membelai selangkanganku. ”Om mari om ngentot di kamar Inez ya, Inez pengin ngerasai ****** om”. Dia selekasnya membereskan celananya, akupun juga. Kami jalan menuju ke kekamarku dibagian belakang tempat tinggal.

Kuajak dia masuk kamarku serta saya merebahkan ditempat tidur dengan kaki kubuka lebar menantangnya. Dia mulai mencium pahaku dari bawah hingga naik ke selangkanganku. Diciumnya dengan napsu selangkanganku digesek geseknya hidungnya ke selangkanganku sembari hirup aromanya yang tuturnya sangat mengairahkan. “aku lepasin ya celana kamu”, tuturnya sembari melepas kancing celana pendekku, turunkan ritsluitingnya serta melepaskannya dari badanku. Kuangkat pantatku agar celanaku mudah dilepaskan. Diciumnya serta dibenamkan hidungnya ke nonokku seraya hirup aroma vaginaku yang senantiasa kurawat. “Jembut anda banyak pula ya Nez”. “masak si segini banyak om”. “Ya dapat disebut lebatlah, tidak heran napsu anda gede gini”. “mangnya apa hubungan om”. “Biasanya jika cewek jembutnya lebat napsunya gede, kaya anda gini Nez. “Eemmm…emmm, enak serta wangi hangat! ” tuturnya sembari kembali mencium nonokku. hidungnya masuk ke belahan nonokku tidak peduli telah banyak lendirku semakin bernapsu dia menciumnya. ”Non0k anda rapet banget Nez, tidak sering di pakai cowok anda ya”. “Sering kok om, setiap ktemuan tentu Inez dia entotin”. lidahnya kembali menjilat jilatnya. ”ooooh ommm eenaaak, jilat selalu ooh!! ” saya meracau keenakan.

Mulai lidahnya menjilat dari bawah dekat anusku. “Aaw…aw…geli ah om!! ” saya kegelian terkena lidahnya selalu menelusuri belahan nonokku, ke bawah sekali lagi semakin dekat anusku naik sekali lagi sembari bibirnya melumat bibir nonokku. Sangat nikmat, saat ini anusku dijilat jilatnya lidahnya bermain main lama disana. Terasanya melayang-layang saya kegelian dia tidak terasa jijik menjilat anusku. Jilatannya mengakibatkan saya semakin mendesah keenakan. Kakiku kupegang rapat nempel di dadaku hingga nonokku semakin menonjol serta merekah lidahnya mulai masuk serta menjilat jilat didalam, lendirku semakin banyak keluar. Pantatku diganjalnya dengan bantal agar saya tidak lelah. lendirku yang semakin banyak keluar diisepnya hingga habis.

Saat ini dia ingin saya mengemut kontolnya sekali lagi. dia naik serta mengangkangi kepalaku. diganjalnya kepalaku dengan bantal. Kujilat kepalanya dahulu serta lobang kencingnya dia meringis kegelian terkena jilatanku. Lalu kuemut emut kontolnya dengan lahap, kuurut dengan bibirku sembari lidah ku menjilat jilat, kukocok dengan tanganku perlahan agar dia lebih enak. Merasa kontolnya semakin keras. Lantas saya minta gaya 69 saja karna nonokku kepingin dijilati sekali lagi. Kami memutar tubuh hingga nonokku saat ini ada dimukanya, dia selekasnya lakukan tugasnya dengan lidahnya sesaat saya trus ja nyepongin kontolnya. “Dah dahulu Nez, masak ak ngecret sekali lagi dimulut kamu”. Dia melepas bajuku serta pakaiannya, kami telah bertelanjang bulat diranjangku.

Saya minta saat ini dia menusuk nonokku dengan kontolnya karna nonokku telah tidak tahan gatalnya. Saya kemampuanng serta kubuka kakiku lebar-lebar sembari mendesah. “Ayo om…entot in Inez, telah tidak tahan nih!! “aku memohon dengan begitu. Diapun naik keatasku sembari mengarahkan kontolnya ke nonokku. Kontolnya digesek gesek ke bibir nonokku serta mulai masuk bebrapa perlahan kepalanya. Dia mulai memasukkan kontolnya yang besar itu ke nonokku. Pantatnya makin didorong2, hingga saya merem melek keenakan merasakan nonokku digesek kontolnya. Dia mulai menggerakkan kontolnya keluar serta masuk dinonokku yang sempit itu. “Wuah Nez, sempit benar nonokmu”, dia menggumam tidak keruan. Saya mulai rasakan nikmat yg mengagumkan. Dengan perasaan saya gerakkan pantatku kekanan serta kekiri, ikuti pergerakan kontolnya yang keluar masuk, wuihh lebih nikmat. Kulihat berwajah nikmati sekali gesekkan kontolnya di nonokku. Badannya yang ada di atas badanku bergoyang-goyang maju mundur, dia memerhatikan kontolnya sendiri yang tengah keluar masuk di nonokku. Kakiku kunaikkan ke pinggangnya, pantatku kunaikan agar saya dapat menghimpit kontolnya semakin masuk. Blees aw aw enak sekali merasa nonokku sesak dimasuki ****** besarnya. aduh nikmatnya, selalu semakin masuk kontolnya hingga tinggal pangkalnya.

Tak lama kemudian, dia mengajak ganti tempat, saya pasrah saja. Saya dimintanya nungging, serta dia menyodokkan kontolnya dari belakang ke nonokku. Enngghh…” desahnya tidak keruan. Sembari menggoyang pantatnya maju mundur, dia memegangi pinggulku dengan erat, saya terasa nikmat yang mengagumkan. Tidak paham berapakah lama dia menggenjot nonokku dari belakang sesuai sama itu, semakin lama semakin keras hingga pada akhirnya saya nyampe, “Om, enjot yang keras, sangat nikmat rasanya”, jeritku. Dia mengenjot kontolnya lebih cepat sekali lagi serta lalu pejunya muncrat di dalam nonokku berkali-kali, banyak. ‘crottt, croooth.., crooootttthh…’ Saya terasa nonokku agak membengkak karena disodok oleh kontolya yang besar itu. Sesudah istirahat sebagian waktu, dia ajukan pertanyaan padaku “Gimana Nez? enak kan? ”. “Enak sekali om, rasa-rasanya sangat nikmat, no nok Inez sampai sesek kemasukan kon tol om, setelah gede banget sih”, jawabku. Dia mencabut kontolnya yang telah lemes dari nonokku. kontolnya berlumuran pejunya serta cairan nonokku. Mungkin saja karena sangat banyak ngecretin pejunya dinonokku. Saya yang kelelahan cuma terkapar di ranjang. Selang beberapa saat saya tertidur.

Saat saya bangun, hari telah gelap. Selekasnya saya kekamar mandi. Dia tidak ada, keluar dari kamar mandi, dia masuk kamarku dengan membawa bungkusan. “Ni saya beliin nasgor, sukakan? ” “Om tau saja jika Inez laper”. “Ya laperlah, dah usaha keras gitu, jika tidak di isi nanti tidak dapat ke ronde brikutnya lagi”. Waduh, sia blon senang ngentotin akunya. Ya tidak apalah, soale nikmat banget dientot ma kont0l gede si om, jauh lebi nikmat katimbang dientot cowokku. Kami selekasnya melahap nasi goreng yang dibelinya, dia juga beli teh kotak buat kami minum. Dikamarku jika air putih saja si ada dispensernya. Nasi goreng yang dia beli porsinya gede abnget, ampe saya kenyang banget jadinya. “Om terkena penyakit orang kaya neh”. “Paan tu? ” “Abis makan ngantuk”. “Ya mandi ja dahulu agar segeran”. Kami masuk ke kamar mandi. Dia memelukku. Hebatnya kontolnya telah ngaceng sekali lagi. “Om, tidak puas2nya si ngentotin Inez, tu kont0l om dah ngaceng lagi”. Dia diem, namun tangannya meremas2 toketku. Leherku diciuminya dengan penuh napsu. Itu buat napsuku juga bangkit secara cepat.

Dia selekasnya duduk di toilet serta saya dipangkunya dalam tempat memunggunginya. Kuarahkan kontolnya ke belahan bibir nonokku. Dengan memakai tanganku, kugesek-gesekkan ujung kontolnya ke belahan bibir nonokku. Kutempelkan ujung kontolnya ke ujung itilku serta kugesek-gesekkan naik turun. Saat ini nonokku kembali keluarkan cairan bening. Lalu kontolnya yang telah ngaceng keras kembali dimasukkannya kedalam nonokku. Awalannya sedikit susah juga kontolnya masuk dalam nonokku. Namun dengan sedikit bersusah payah pada akhirnya ujung kontolnya berhasil menyodok kedalam nonokku yang kubantu dengan sedikit menghimpit tubuhku kebawah, serta kuangkat kembali pantatku sampai lama kelamaan pada akhirnya berhasil juga kontolnya amblas semuanya kedalam nonokku. Dengan tempat begini membuatku mesti aktif mengocok kontolnya lewat cara mengangkat serta turunkan kembali pantatku, hingga nonokku dapat meremas serta mengocok-ngocok kontolnya. kontolnya merasa sekali menggesek-gesek dinding sisi dalam nonokku. Waktu saya duduk sangat ke bawah, kontolnya merasa sekali menusuk keras nonokku, nikmat yang kurasakan tidak bisa kulukiskan dengan kalimat sekali lagi. nonokku makin lama makin basah hingga kehadiran kontolnya dalam nonokku telah tidak sesesak barusan. Saat ini saya juga telah tidak kuat sekali lagi menahan napsuku.

Saya tidak dapat sekali lagi mengangkat serta turunkan pantatku seperti barusan, saat ini saya cuma dapat terduduk dalam tempat kontolnya masih tetap tertancap didalam nonokku. Kugoyang-goyangkan saja pantatku sembari duduk di pangkuannya, sama seperti Inul menggoyangkan pinggul serta pantatnya, ngebor. Ke-2 tangannya sejak dari barusan asik meremas ke-2 toketku. Pentilku dicubit serta dipilin-pilinnya hingga menyebabkan sensasi sendiri bagiku. Dia rupanya tidak dapat bertahan lama rasakan goyang ngebor gaya Inul yang kulakukan. “Aduuh..! Nez, hebat banget empotan no nok anda! Saya nyaris ngecret nich! ” serunya sembari tetaplah memilin pentilku. “Kita keluarin keduanya sama yuk! ” sahutku sembari percepat goyanganku.

Dia rupanya telah benar- benar tidak dapat bertahan lebih lama sekali lagi sampai didorongnya saya sedikit ke depan sembari dia berdiri, hingga tempatku menungging membelakanginya sembari berpegangan ke wastafel, namun kontolnya masih tetap menancap didalam nonokku. Dia berdiri sembari menggantikan permainan, dia mengocok-ngocokkan kontolnya keluar masuk nonokku dalam tempat doggy model. “Aa.. Aacch! ” saat ini giliranku yang menyeracau tidak karuan. Saya rasakan kedutan-kedutan didalam nonokku, merasa sekali semprotan hangat yang menimpa dinding nonokku, pejunya rupanya segera muncrat keluar penuhi nonokku. Berbarengan dengan itu, saya juga alami hal yang sama, kurasakan kedutan nonokku berkali- kali waktu saya nyampe. Kami nyampe kurun waktu nyaris berbarengan sampai nonokku kembali penuh dengan cairan birahi kami berdua, karena sangat penuhnya hingga tidak tertampung semuanya. Cairan kami yang sudah tercampur itu, meleleh keluar lewat celah nonokku serta merembes keluar sampai membasahi perutku karna tempatku masih tetap 1/2 menungging waktu itu. dia juga pejamkan matanya keenakan kontolnya rasakan kehangatan nonokku. “Nez enak banget deh nonok anda, peret banget”, bisiknya sembari dia melumat bibirku “Abis ****** om gede banget si, Inez juga nikmat banget om, sesek rasa-rasanya nonok Inez kemasukan ****** om, kerasa banget deh gesekannya”. Kami juga meneruskan mandi bersama. Sesudah usai mandi serta mengeringkan badan kami semasing dengan handuk.

Malem itu dia tidak pulang, dia membawaku berkali2 mereguk kesenangan dengannya. Staminanya mengagumkan hingga dia dapat berkali2 menggocek nonokku dengan kontolnya sampai saya berkali2 nyampe. “Om kuat amir si, dapat berkali2 ngentotin Inez selalu, Inez lemes banget deh”. “Tapi nikmat kan”. “Banget”. “Masi ingin jadi cewekku? ” “Mau om, asal dikasi nikmat gini setiap malem ya”. Benar-benar kesenangan yang melelahkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kuhisap Toket Adik Iparku Yang Seksi di Losmen

Prediksi Bola  Saya masih tetap ingat pada saat itu, saya mengantarkan adik iparku ikuti test di satu perusahaan di Surabaya. Ketika adik ip...