Minggu, 13 Agustus 2017

Kuperkosa Ibu Penjual Sayur Saat Sedang Mabuk

Bandar Bola Namaku Reno, serta saya yaitu mahasiswa di satu PTS terkenal di Jogja. Walau saya kuliah di Jogja, namun saya miliki usaha yang cukup buat aku dapat menepuk dada dimuka Orang yang lain terlebih untuk seusiaku, bagaimana tidak bila saya pergi kuliah naik Great Corolla hasil jerih payahku mulai sejak saya SMA yakni usaha ternak ayam potong. 


Memanglah sich kelihatannya kurang bagus, bagiku itu tidak jadi masalah sepanjang akhirnya dapat memenuhi kebutuhanku bahkan juga lebih sampai saya juga mulai mengetahui dunia malam, dunia gemerlap… 

Sampai disuatu malam saya menggunakan waktuku dengan rekan2ku di satu club malam, saat telah tunjukkan jam 1 Awal hari. Saya juga pamit karna pagi kelak saya ada janji dengan client yang menginginkan bekerja bersama denganku. Umumnya bila telah begini saya pilih tidur di kandang ayamku dari pada pulang ke kost karna bakalan bangun kesiangan serta malas untuk ke kandang yang letaknya 50 km. dari kostku. Paling tidak bila saya bangun kesiangan saya tidak butuh meniti jarak beberapa puluh kilo dengn tempat masih tetap ngantuk serta terburu-buru karna dinanti client baruku yang juga akan jadi langgananku nanti. Walau sesungguhnya terdapat banyak karyawanku namun saya lbih senang bila berjumpa segera dengan beberapa clientku. 

Walau sedikit kantuk serta masih tetap dipengaruhi alkohol namun saya masih tetap miliki sisa kesadaran untuk nyetir malam. Sampai di satu tempat mendadak pandanganku tertuju pada sosok wanita yang melambaikan tangannya untuk menarik perhatianku, saya cobalah menebak bila ibu-ibu ini akan numpang ke pasar induk yang tidak jauh dari tempat usahaku, karna memanglah sejak dari barusan saya belum juga lihat kendaraan angkutan, cuma sebagian kendaraan pribadi yang mungkin saja tidak ingin berhenti untuk memberi tumpangan Bandar Bola Terbaik. Ya iyalah awal hari jalanan sepi serta mesti berikan tumpangan untuk orang tidak di kenal, siapa yang ingin? 

Terkecuali saya yang mungkin saja karna dipengaruhi alkohol tidak ada rasa was2 tak tahu ibu itu komplotan perampok atau bahkan juga mahluk halus. Saya juga hentikan mobilku pas dimuka ibu itu, kubuka kaca jendelaku, kulihat seseorang ibu berusia sekitaran 40 tahunan kenakan kebaya, samar-samar berwajah tidak buruk serta cantikpun tidak, namun belahan dadanya yang kulihat di balik selendangnya yang terurai karna berupaya menunduk supaya dapat bertatap muka denganku yang masih tetap duduk di kemudi sedan kesayanganku membuatku berpikir licik. 

Tanpa ada berbasa-basi ibu itupun memohon tumpangan untuk ke pasar induk, namun karna saya yang masih tetap sedikit mabok serta lihat belahan dada ibu itu kembali waktu ibu itu berupaya mengangkat sayuran dalam bakul yang ditempatkannya di tanah untuk dibawa masuk kedlam mobilku. serta lalu mengetuk pintu belakang seakan minta dibukakan pintu, dengan berat hati kutarik handle dari dalam serta ibu itu meletakan barang dagangannya di atas jok mobil yang sekian hari lantas saya lapisi kulit di bengkel macam. Dengan sedikit ketus saya memohon ibu itu untuk duduk dimuka saja, si ibu yang sedikit canggung ahkirnya ingin juga geser duduk dimuka sembari selalu mohon maaf karna merepotkanku. Serta kemauan jahatku mendadak keluar saat saya melirik si ibu serta sekilas lihat belahan dadanya 

Tak tahu karna saya masih tetap dipengaruhi alkohol. Ahirnya sebisanya saya berupaya kuasai kondisi dengan berkata ; tidak ayah kok bu numpang mobil saya, asal saya bisa numpang juga sama ibu? Raut berwajah yang awal mulanya lega karna bisa tumpangan mendadak jadi kuatir serta ia juga sedikit ketus menjawab ; maksud mas apa? Saya hanya maunumpang, namun bila ingin saya dapat juga bayar! Dengan suara agak geram. Sembari berupaya mencari handle pintu sebagian waktu lalu ia menyerah karna pintu telah saya kunci dengan central lock. ayolah bu saya hanya numpang tangan ibu buat ngocokin kontiku bu… tidak ada yang tahu serta ibu dapat sampai pasar lebih pagi candaku… 

Si ibu mendadak lebih tenang walau pandangannya masih tetap menghadap keluar, saya juga menoba mencapai tangannya serta menempatkannya di kontiku yang telah mulai mengeras mulai sejak kukeluarkan dari celana saat ibu itu geram2. Mungkin saja karna penasaran dengan ukuran kontiku yang di atas rata-rata, ahkirnya ibu itu membalukkan tubuhnya serta kembali menempatkan tangannya pas di atas kontiku kesempatan ini tangannya lebih mencengkeram sembari memalingkan muka ia berkata ; ya telah mas, mari jalan… bak gayung bersambut mobil juga mulai kujalankan sembari ibu itu megelus kontiku. Tak tahu saya terasa dicurangi atau karna mwmang saya telah tidak kuat menahan nafsu karna dari barusan si ibu cuma mengelus kontiku tanpa ada semangat, ahkirnya saat. Saya melalui satu rimba, kubelokkan mobilku masuk ke jalan setapak, serta si ibu juga sedikit memprotes karna saya telah keluar jalur Bandar Bola Online

Saya hentikan mobil serta melompat ke jok belakang, dengan suara sedikit keras saya berkata, sini bentar buk… si ibu berupaya menampik dengan berkata ; ingin ngapain mas? Telah bu, sini bentar keburu subuh kataku…. ahkirnya si ibu itupun menuruti permintaanku untuk geser ke jok belakang. Dengan mencincingkan kain batiknya si ibu melompat ke jok belakang. Saya juga dengan sigap menyongsong badannya serta mendaratkannya di pangkuanku, kusingkapkan kain batik yang membalut sisi bawah badannya lantas kuremas makinya dengan tangan kiriku d tangan kananku juga meremas toketnya yang mulai sejak barusan. Mengganggu fikiranku. 

Pada akhirnya karna saya telah tidak kuat serta saat juga keburu subuh kulepas celana dalam si ibu yang dapat disebut telah rombeng di bagian-bagian, pantatnya kuangkat sembari tangan kiriku melakukan perbaikan tempat si konti supaya gampang temukan lubang mekinya serta jleb…. kuremas dua gunung kembarnya waktu kontiku masuk dalam liang kenikmatannya… kadang-kadang si ibu berupaya mengangkat pinggulnya untuk mengock kontiku dengan vaginanya, saya juga menggerak-gerakkan pinggulku walau dengan pergerakan tidak teratur hungga ahkirnya… jruuuuthhh. 


Creeet crreet… saya juga menjangkau puncak kesenangan tanpa ada perduli pada kenikmatan si ibu serta mengubahkannya duduk disampingku, selekasnya saya beralih ke kursi kemudi sembari merapihkan celanaku serta melaju ke arah pasar induk. Kadang-kadang kulihat dari kaca spion ibu itu masih tetap repot merapihkan kebaya serta kain batiknya. END

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kuhisap Toket Adik Iparku Yang Seksi di Losmen

Prediksi Bola  Saya masih tetap ingat pada saat itu, saya mengantarkan adik iparku ikuti test di satu perusahaan di Surabaya. Ketika adik ip...